KOMPAS.com - Hampir seabad lalu, para arkeolog yang melakukan penggalian kuburan berusia 8.200 tahun di barat laut Rusia mencatat penemuan sejumlah liontin dari tulang dan gigi hewan yang terkubur bersama orang-orang dari Zaman Batu yang dimakamkan di sana.
Terbaru, para peneliti mulai menganalisis kembali liontin tulang tersebut untuk menentukan asal spesies dari tulang itu.
Hasilnya, ditemukan bahwa beberapa liontin ternyata sama sekali tidak terbuat dari tulang binatang melainkan dicampur dengan ornamen yang terbuat dari gigi beruang, rusa, dan berang-berang.
Bahkan, terdapat potongan-potongan tulang manusia yang berlekuk termasuk setidaknya dua liontin yang terbuat dari tulang paha manusia.
“Ketika kami mendapatkan hasilnya, saya pertama kali berpikir bahwa pasti ada kesalahan di sini,” ujar seorang arkeolog di Universitas Helsinki di Finlandia Kristiina Mannermaa seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/7/2022).
Potongan tulang ditemukan di sebuah situs bernama Yuzhniy Oleniy Ostrov, pemakaman dengan 177 kuburan dari sekitar 6200 SM di wilayah Karelia, Rusia.
Baca juga: Liontin Berbentuk Penis Zaman Romawi Kuno Ditemukan di Inggris
Orang-orang di lokasi pemakaman tempat penemuan liontin dari tulang manusia ini, kata para ahli, berpencaharian utama dengan mengandalkan laut, sehingga memiliki pola makan yang berpusat pada ikan.
Dari kuburan yang digali ditemukan beberapa di antaranya dikubur tanpa hiasan, beberapa mempunyai banyak ornamen gigi dan tulang, dan lainnya ditemukan dengan jubah yang dijahit.
Tim melakukan analisis beberapa ornamen tersebut dengan metode yang melihat perbedaan molekuler dalam kolagen tulang antar spesies. Dari 37 liontin yang dibuat dari pecahan tulang di 6 kuburan berbeda, ditemukan 12 tulang di antaranya merupakan manusia.
Sementara itu, sekitar selusin liontin berasal dari tiga kuburan berbeda, dengan dua menggendong pria dewasa lajang dan satu pria dewasa yang dikubur bersama seorang anak.
Lebih lanjut, kemungkinan masih ada liontin tulang manusia lainnya di kuburan tersebut, tetapi artefaknya tengah dianalisis.
Menariknya, tulang-tulang ini sepertinya tidak memerlukan bahan lain oleh orang-orang yang mengubahnya menjadi hiasan atau liontin. Tulang diukir cepat dengan lekukan sederhana di ujungnya, di mana tali bisa dibungkus.
Baca juga: Liontin Korban Kekejaman Nazi Ditemukan di Dekat Kamar Gas di Polandia