Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan Seorang Perempuan di Cianjur Tewas, Ini Bahaya Air Keras

Kompas.com - 22/11/2021, 15:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penyiraman air keras kembali terjadi di Tanah Air. Belum lama ini, seorang suami di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berinisial AL (47) tega menyiram air keras ke istri yang baru dinikahi 1,5 bulan hingga tewas.

Dilaporkan Kompas.com Minggu (21/11/2021), pelaku merupakan warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah.

Sempat menjalani tindakan medis di rumah sakit, namun nyawa korban tak tertolong akibat luka bakar hingga 80 persen di sekujur tubuhnya.

Kasus tindak kekerasan dengan air keras sudah sering terjadi, tapi apa itu air keras dan bahayanya untuk tubuh?

Baca juga: Bukan Cuma Luka Bakar, Ini Efek Air Keras pada Tubuh

Apa itu air keras?

Larutan asam yang pekat atau awam menyebutnya air keras merupakan senjata yang sering dipakai dalam dunia kriminalitas.

Chairil Anwar, pengajar di Departemen Kimia FMIPA UGM menjelaskan, di dalam kimia air keras disebut asam klorida (HCl) pekat.

"Jadi asam klorida pekat itu memiliki kekuatan yang sangat kuat, terutama kalau dia bereaksi dengan kulit. Kulit bisa terkelupas dan lain-lain," ungkap Chairil kepada Kompas.com, Senin (22/11/2021).

Di sisi lain, dalam kimia juga ada yang disebut air raja atau aqua regia. Ini adalah larutan yang dibuat dari percampuran asam klorida pekat (HCl) dan asam nitrat pekat (HNO3) dengan perbandingan 3:1. Larutan ini bersifat sangat korosif mengeluarkan uap berwarna kuning.

Chairil berkata, air raja ini mampu melarutkan tembaga.

"Untuk membayangkan kekuatannya, kalau kita punya emas, kemudian mau diambil emasnya dan dicampur dengan perak atau tembaga, nah itu dimasak dengan air raja. Nanti yang bukan emas akan larut (dalam air raja)," terangnya.

"Tapi kalau air keras itu hanya asam klorida pekat, tanpa asam nitrat," imbuh dia.

Dia menjelaskan, asam klorida yang sangat pekat atau memiliki kepekatan maksimum 37 persen.

"Nah air keras yang sangat pekat seperti ini biasanya berasap. Untuk mengurangi kadarnya bisa diencerkan (dengan menambah air) sehingga kandungannya menjadi 10 persen," kata Chairil.

Semakin encer kandungan asam klorida dalam air maka semakin berkurang reaksinya.

Air keras ini pun tidak bisa dipakai sembarangan. Selain digunakan untuk membantu melarutkan logam, air keras hanya digunakan di laboratorium.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com