Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Juara Sekali, Maverick Vinales Sebut MotoGP 2020 sebagai Bencana

Kompas.com - 23/11/2020, 10:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, tidak puas dengan pencapaiannya pada MotoGP 2020.

Maverick Vinales memulai balapan musim ini dengan status sebagai pesaing gelar juara dunia.

Absennya Marc Marquez (Repsol Honda) disebut menjadi peluang bagi Maverick Vinales untuk bisa merebut titel tersebut.

Bahkan, Maverick Vinales mengawali MotoGP 2020 dengan finis di podium kedua berturut-turut pada GP Spanyol dan Andalusia.

Baca juga: Vinales Usai MotoGP 2020 Berakhir: Saya Tak Mau Bicara soal Motor...

Performa Vinales kemudian pasang surut sebelum memastikan gelar juara pada MotoGP Emilia Romagna, 20 September lalu.

Meski demikian, Vinales kembali mengalami kemerosotan. 

Maverick Vinales pun mengakhiri seri terakhir, MotoGP Portugal, dengan finis di posisi ke-11.

Serangkaian hasil itu membuat Vinales cuma menempati peringkat keenam di klasemen akhir MotoGP 2020 dengan catatan 132 poin.

Hasil tersebut lebih buruk dibandingkan musim lalu, di mana dia berada di urutan ketiga di klasemen akhir MotoGP 2019.

Rider yang dijuluki Top Gun itu mengakui bahwa musim 2020 seperti bencana baginya.

"Ini adalah kejuaraan kecil yang saya menangi," kata Maverick Vinales yang dilansir dari Motorsport.

"Saya mencoba mengambil sisi positif dari balapan 2020, tetapi jelas ini benar-benar bencana. Musim terburuk dalam karier saya," kata Vinales.

"Jadi sulit dipercaya, bagaimanapun sekarang saatnya pulang. Tetap tenang dan itu yang harus dikhawatirkan." 

Baca juga: Penghibur untuk Valentino Rossi yang Akhiri MotoGP 2020 di Peringkat Ke-15

Pada saat yang bersamaan, Vinales juga masih menyimpan penyesalan. Dia yakin bisa finis lebih baik di MotoGP Portugal seandainya tidak start dari posisi kedelapan.

"Saya pikir saya bisa meraih hasil berbeda jika memulai balapan dari urutan pertama atau kedua," katanya.

"Karena ketika saya sendirian (di depan), saya bisa mencatatkan waktu 1 menit 40,1 detik atau 1 menit 40,2 detik. Itulah ritme Jack Miller dan Frankie (Franco Morbidelli)."

"Masalahnya adalah saat Anda mengawali dari baris tengah, Anda tidak bisa apa-apa karena para pebalap lain menyalip Anda di trek lurus."

"Saya tidak paham. Sejujurnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa akhirnya selama empat atau lima balapan terakhir menjadi bencana total bagi kami," ujar Maverick Vinales.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Alberto Rodriguez, Rasakan Degradasi lalu Bawa Persib ke Final

Cerita Alberto Rodriguez, Rasakan Degradasi lalu Bawa Persib ke Final

Liga Indonesia
Kisah Bernardo Silva, Dipinggirkan lalu Bangkit Terinspirasi Messi

Kisah Bernardo Silva, Dipinggirkan lalu Bangkit Terinspirasi Messi

Liga Inggris
Arne Slot Serupa Juergen Klopp, Diyakini Sukses di Liverpool

Arne Slot Serupa Juergen Klopp, Diyakini Sukses di Liverpool

Liga Inggris
Simone Inzaghi Raih Penghargaan Pelatih Terbaik Liga Italia 2023-2024

Simone Inzaghi Raih Penghargaan Pelatih Terbaik Liga Italia 2023-2024

Liga Italia
AC Milan Pisah dengan Pioli, Bonera Naik, kemudian Fonseca

AC Milan Pisah dengan Pioli, Bonera Naik, kemudian Fonseca

Liga Italia
Malaysia Masters 2024: Dejan/Gloria Kalah, Telur Belum Pecah

Malaysia Masters 2024: Dejan/Gloria Kalah, Telur Belum Pecah

Badminton
Barcelona Resmi Pecat Xavi, Hansi Flick Kandidat Kuat Pengganti

Barcelona Resmi Pecat Xavi, Hansi Flick Kandidat Kuat Pengganti

Liga Spanyol
Jadwal Man City Vs Man United di Final Piala FA, Adu Taktik Guardiola-Ten Hag

Jadwal Man City Vs Man United di Final Piala FA, Adu Taktik Guardiola-Ten Hag

Liga Inggris
Alasan AC Milan Pilih Perpisahan, Bukan Pemecatan Stefano Pioli

Alasan AC Milan Pilih Perpisahan, Bukan Pemecatan Stefano Pioli

Liga Italia
Jay Idzes 'Berisik' Saat Main di Timnas Indonesia, Tekad Bawa Garuda Mendunia

Jay Idzes "Berisik" Saat Main di Timnas Indonesia, Tekad Bawa Garuda Mendunia

Timnas Indonesia
Tiket Final Liga 1 Persib Vs Madura United Ludes, Bojan Hodak Sampaikan Pesan Penting

Tiket Final Liga 1 Persib Vs Madura United Ludes, Bojan Hodak Sampaikan Pesan Penting

Liga Indonesia
Man City Vs Man United, Foden dan Haaland Ganas di Derbi Manchester

Man City Vs Man United, Foden dan Haaland Ganas di Derbi Manchester

Liga Inggris
Kandas di Malaysia Masters, Tekad Rehan/Lisa Lebih Baik di Indonesia Open 2024

Kandas di Malaysia Masters, Tekad Rehan/Lisa Lebih Baik di Indonesia Open 2024

Badminton
Prediksi Skor Man City Vs Man United di Final Piala FA

Prediksi Skor Man City Vs Man United di Final Piala FA

Liga Inggris
Menyelamatkan Karier Ten Hag di Stadion Wembley

Menyelamatkan Karier Ten Hag di Stadion Wembley

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com