KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, tidak puas dengan pencapaiannya pada MotoGP 2020.
Maverick Vinales memulai balapan musim ini dengan status sebagai pesaing gelar juara dunia.
Absennya Marc Marquez (Repsol Honda) disebut menjadi peluang bagi Maverick Vinales untuk bisa merebut titel tersebut.
Bahkan, Maverick Vinales mengawali MotoGP 2020 dengan finis di podium kedua berturut-turut pada GP Spanyol dan Andalusia.
Performa Vinales kemudian pasang surut sebelum memastikan gelar juara pada MotoGP Emilia Romagna, 20 September lalu.
Meski demikian, Vinales kembali mengalami kemerosotan.
Maverick Vinales pun mengakhiri seri terakhir, MotoGP Portugal, dengan finis di posisi ke-11.
Serangkaian hasil itu membuat Vinales cuma menempati peringkat keenam di klasemen akhir MotoGP 2020 dengan catatan 132 poin.
Hasil tersebut lebih buruk dibandingkan musim lalu, di mana dia berada di urutan ketiga di klasemen akhir MotoGP 2019.
Rider yang dijuluki Top Gun itu mengakui bahwa musim 2020 seperti bencana baginya.
"Ini adalah kejuaraan kecil yang saya menangi," kata Maverick Vinales yang dilansir dari Motorsport.
"Saya mencoba mengambil sisi positif dari balapan 2020, tetapi jelas ini benar-benar bencana. Musim terburuk dalam karier saya," kata Vinales.
"Jadi sulit dipercaya, bagaimanapun sekarang saatnya pulang. Tetap tenang dan itu yang harus dikhawatirkan."
Pada saat yang bersamaan, Vinales juga masih menyimpan penyesalan. Dia yakin bisa finis lebih baik di MotoGP Portugal seandainya tidak start dari posisi kedelapan.
"Saya pikir saya bisa meraih hasil berbeda jika memulai balapan dari urutan pertama atau kedua," katanya.
"Karena ketika saya sendirian (di depan), saya bisa mencatatkan waktu 1 menit 40,1 detik atau 1 menit 40,2 detik. Itulah ritme Jack Miller dan Frankie (Franco Morbidelli)."
"Masalahnya adalah saat Anda mengawali dari baris tengah, Anda tidak bisa apa-apa karena para pebalap lain menyalip Anda di trek lurus."
"Saya tidak paham. Sejujurnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa akhirnya selama empat atau lima balapan terakhir menjadi bencana total bagi kami," ujar Maverick Vinales.
https://www.kompas.com/motogp/read/2020/11/23/10200008/hanya-juara-sekali-maverick-vinales-sebut-motogp-2020-sebagai-bencana