KOMPAS.com - Anak didik Valentino Rossi yang berada di tim Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, sukses memacu motornya untuk jadi yang tercepat di MotoGP Teruel.
MotoGP Teruel usai digelar di Sirkuit Aragon, Minggu (25/10/2020) malam WIB.
Morbidelli mendapat posisi pertama semenjak Takaaki Nakagami (LCR Honda) mengalami crash.
Sejak itu, posisi pertama selalu dia tempati selama 23 putaran. Begitu juga yang berada di urutan kedua, Alex Rins (Suzuki Ecstar).
Baca juga: Daftar Juara MotoGP 2020 - Morbidelli Jadi Bukti Petronas Yamaha Masih Ganas
Alex Rins selalu berada tepat di belakang Morbidelli dari awal putaran hingga garis finis.
Usai balapan, Morbidelli membeberkan kunci rahasianya bisa tampil stabil dengan kecepatan penuhnya selama 23 putaran.
"Aku makan dinamit untuk sarapan," kata Morbidelli seperti dilansir laman resmi MotoGP.
"Aku merasa luar biasa di luar sana hari ini. Perasaan dengan motor ini luar biasa."
"Kami sedikit berjudi dengan pemilihan ban. Kami tahu kami harus melakukan sesuatu yang lebih, sesuatu yang lebih kuat dalam hal pemilihan ban," ujar dia menerangkan.
Baca juga: Bos Yamaha Ungkap Kondisi Valentino Rossi jelang MotoGP Teruel
Beruntung bagi Morbidelli, kombinasi ban depan medium dan ban belakang soft yang ia pilih bekerja lebih baik ketimbang pemilihan ban soft-soft sang pebalap Suzuki.
Pada lima putaran terakhir, Franco Morbidelli mampu memperlebar jaraknya untuk menjadi yang pertama melintasi garis finis 2,205 detik di depan Rins, yang pekan lalu juara di Aragon.
"Kemenangan itu untuk tim karena mereka bekerja sangat baik, luar biasa, hingga larut malam di pitbox mencari tahu apa pilihan yang tepat, setting terbaik untuk kami pakai," kata Morbidelli.
"Kami sekarang 25 poin terpaut dari pemuncak. Aku rasa kami harus tetap agresif seperti hari ini juga ketika di Valencia dan Portimao," tutur Morbidelli.
Baca juga: Juara MotoGP Teruel, Franco Morbidelli Ungguli Capaian Valentino Rossi
Bersamaan dengan hasil tersebut, dia mengungguli capaian gurunya, Valentino Rossi.
The Doctor, julukan Rossi, tercatat sudah pernah menang di 29 sirkuit berbeda, tetapi tak pernah bisa menaklukkan Sirkuit Aragon.
Pencapaian terbaik pebalap 41 tahun itu di Aragon adalah finis ketiga pada MotoGP 2016.
Tidak heran jika Rossi pernah menyebut Aragon sebagai salah satu sirkuit yang kurang disukainya.
Baca juga: MotoGP Teruel 2020, Alex Marquez Termakan Omongan Sendiri
Sementara Morbidelli, baru saja meraup 25 poin di Sirkuit Aragon dalam seri MotoGP Teruel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.