Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Sepertinya Tidak Ada yang Mau Juarai MotoGP Musim Ini

Kompas.com - 24/09/2020, 09:53 WIB
Farahdilla Puspa,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Crash


KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, buka suara soal perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. 

Alih-alih menyebut satu atau dua pebalap yang memilik kans, Marc Marquez justru menilai seperti tak ada yang berhasrat menjuarai MotoGP musim ini.

Marc Marquez mengatakan hal tersebut tak lain karena hingga seri ketujuh MotoGP 2020 di Emilia Romagna, belum ada satu pebalap pun yang dianggapnya paling mendominasi.

Seperti diketahui, hingga MotoGP Emilia Romagna pekan lalu, sudah ada enam pebalap berbeda yang menjadi juara.

Baca juga: Update Cedera Marc Marquez - Fisik Mulai Pulih, Mental Masih Tertekan

Hal ini jelas berbeda dengan MotoGP 2019, di mana Marc Marquez sendiri sangat mendominasi dan seperti tembok besar yang sulit diruntuhkan.

"Aneh, ini aneh karena sepertinya tidak ada yang mau menang. Tidak ada yang ingin menjadi yang teratas," kata Marc Marquez dilansir dari Crash.

"Ketika Anda adalah pebalap yang datang dari tempat kedua, ketiga, bahkan keempat, dan melihat ada keuntungan di depan, Anda akan tampil nothing to lose. Anda hanya menyerang dan balapan dengan lebih percaya diri karena tidak punya beban (untuk menjadi juara)."

"Namun, ketika Anda menjadi yang terdepan dan harus memenangi balapan, di sinilah keraguan mulai muncul di pikiran, di tubuh Anda, dan itu membuat semuanya menjadi lebih sulit," tutur Marc Marquez.

Marc Marquez juga menyinggung soal torehan poin para pebalap di klasemen MotoGP 2020. Empat pebalap teratas di klasemen memiliki poin yang tak terpaut jauh.

Andrea Dovizioso (Ducati) yang menjadi pemuncak klasemen menorehkan 84 poin. Dia hanya unggul empat poin atas Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang berada di urutan keempat.

Sementara, Fabio Quartararo (Yamaha Petronas SRT) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) secara berurutan menduduki posisi ketiga dan keempat dengan catatan yang sama, yakni 83 poin.

Baca juga: Maverick Vinales Ungkap Targetnya untuk MotoGP Catalunya 2020

"Kelihatannya aneh bahwa setelah tujuh balapan, saya yang memiliki nol poin hanya tertinggal 84 poin di belakang pemuncak klasemen," kata Marc Marquez.

"Ini musim yang aneh dan sepertinya kami tidak memiliki siapa pun yang membuat perbedaan besar dibandingkan dengan yang lain," tuturnya melanjutkan.

Kendati demikian, Marc Marquez pada saat yang bersamaan juga memuji persaingan ketat yang ditunjukkan para pebalap pada musim ini.

Menurutnya, itu bagus untuk komunitas MotoGP, di mana bukan hanya tim utama saja yang bisa bersaing, tetapi juga para pebalap dari tim satelit.

"Ya, maksud saya ini bagus untuk MotoGP. Saya pikir tim satelit sekarang memiliki motor resmi sehingga itu berarti bisa memenangi banyak balapan," katanya.

"Ini adalah sesuatu yang positif karena tim satelit bisa memiliki tujuan yang jelas untuk balapan, mereka bisa bersaing di sana," tutur Marc Marquez.

Setelah GP Emilian Romagna, MotoGP 2020 akan berlanjut ke GP Catalunya pada akhir pekan ini. MotoGP Catalunya bakal berlangsung di Circuit de Barcelona-Catalunya, 25-27 September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com