Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Bikin Akur Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dalam Satu Tim

Kompas.com - 31/07/2020, 20:40 WIB
Angga Setiawan,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Bos Yamaha, Lin Jarvis, bercerita tentang susahnya mengatur Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dalam satu tim.

Yamaha tampil sebagai kekuatan dominan Kejuaraan Dunia MotoGP dengan membuat susunan pebalap dream team dalam diri Rossi dan Lorenzo dari 2008 hingga 2016 (terpotong dua tahun ketika Rossi pindah ke Ducati pada 2011 dan 2012).

Era kesuksesan pun datang, Yamaha mengumpulkan lima gelar juara pada periode waktu tersebut dengan rincian dua dari Valentino Rossi dan sisanya didapatkan Jorge Lorenzo.

Empat dari lima gelar itu datang saat Rossi dan Lorenzo bertandem, dengan kedua rider sama-sama mengambil dua gelar.

Akan tetapi, ekses negatif juga datang. Kedua pebalap terlibat rivalitas tinggi yang kadang sampai menimbulkan konflik satu sama lain.

Baca juga: Musim Depan Tanpa Valentino Rossi, Yamaha Tetap Optimistis karena...

Kini, Yamaha berpeluang kembali menghidupkan rivalitas itu musim depan dengan kehadiran pebalap muda berbakat, Fabio Quartararo, dan rider senior, Maverick Vinales.

Dalam sebuah kesempatan, Jarvis mengumpamakan duet Quartararo dan Vinales dengan pengamalannya mengatur Rossi dan Lorenzo.

Meski sulit, pria asal Inggris itu mengakui timnya juga diuntungkan dengan rivalitas panas di antara kedua pebalap tersebut.

Baca juga: Alasan Gaya Membalap Quartararo Dibilang Sama dengan Lorenzo

"Kesabaran, diplomasi, dan kesulitan, itu menjadi periode yang paling menguntungkan karena kami mampu memenangi tiga kali triple crown," kata Lin Jarvis, dilansir BolaSport dari Tuttomotoriweb.

Selain itu, tensi panas yang acap kali terjadi di antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mampu menghadirkan keuntungan dalam hal umpan balik alias feed back untuk pengembangan motor Yamaha.

Kedua pebalap memang mempunyai gaya berbeda. Rossi, misalnya, memilih suspensi lebih alot karena ia lebih agresif dengan tunggangannya.

"Kami meraih empat gelar juara dunia bersama Valentino Rossi dan tiga bersama Jorge Lorenzo," ucap Jarvis.

"Ketika mereka berpasangan, kami meraih empat gelar, ini membawa banyak sisi positif dan umpan balik yang besar," tutur dia menambahkan.

Baca juga: Sanjungan Bos Honda Bantu Angkat Mental Alex Marquez Jelang MotoGP Ceko

Lebih lanjut, Lin Jarvis tidak menampik bahwa punya dua pebalap hebat merupakan hal yang sangat sulit terutama dalam memberi keadilan.

"Hal ini cukup sulit karena setiap atlet yang berada pada level tertinggi tentu akan sangat fokus dengan hasil yang mereka raih," kata Jarvis.

"Hal terakhir yang dia pedulikan adalah apa yang akan dicapai atau tidak dicapai oleh rekan setimnya."

"Anda harus bisa memperlakukan mereka secara individu dan memastikan mereka mendapatkan perlakuan adil," ucap Jarvis menegaskan. (Agung Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com