KOMPAS.com - Animo masyarakat Indonesia terhadap gelaran MotoGP tergolong tinggi. Terlebih lagi, di Mandalika, Lombok, sedang digarap sirkuit untuk ajang balap tersebut.
Oleh karena itu, adanya balapan MotoGP di Mandalika diyakini bisa menggairahkan kembali industri pariwisata Indonesia, terutama setelah diterjang virus corona atau Covid-19.
Optimisme itu disampaikan oleh Chief Strategic Communication Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Happy Harinto.
Baca juga: Pandemi Virus Corona Tak Surutkan Pengerjaan Sirkuit Mandalika MotoGP
"Kita bisa menjadikan ajang MotoGP ini sebagai awal kebangkitan industri pariwisata di Indonesia, terutama setelah mendapat serangan Covid-19," kata Happy dalam rilis video wawancara yang diterima Kompas.com.
Happy dan pihak MGPA semakin yakin dengan potensi gairah terhadap gelaran MotoGP di Mandalika setelah adanya kesepakatan kontrak yang baru dengan Dorna.
Dorna selaku organisasi penyelenggara balapan MotoGP sudah setuju untuk menambah durasi kontrak dengan Indonesia terkait Sirkuit Mandalika.
Kontrak yang sebelumnya hanya berdurasi 5 tahun, kemudian diperpanjang menjadi 10 tahun.
"Kami yang tadinya dapat kontrak 5 tahun, akhirnya memberanikan diri untuk ajukan kontrak menjadi 10 tahun," kata Happy.
"Alhamdulillah Dorna menyetujuinya, dan tentunya ini adalah kabar yang menggembirakan untuk kita semua," tutur dia melanjutkan.
Berdasarkan rencana, balapan MotoGP Mandalika masuk agenda balap tahun 2021.
Saat ini, Sirkuit Mandalika sedang dalam tahap pengerjaan yang dikabarkan telah mencapai angka 30 persen.
Meski Indonesia sedang dilanda virus corona, pengerjaan tetap berjalan dengan mengutamakan standar protokol kesehatan yang berlaku agar sirkuit bisa selesai tepat waktu.
Pengerjaannya sendiri, kata Happy, sudah masuk dalam tahap pekerjaan tanah.
Pekerjaan tanah yang telah dilakukan mencakup land clearing seluas 426.375 meter persegi atau 81,24 persen.
Selain itu, ada pemasangan pagar beton keliling sepanjang 5.177 meter atau 82,83 persen.