Amy BMJ Minta Aden Wong Pulang ke Singapura untuk Selesaikan Masalah di Pengadilan

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan utama Amy BMJ ke suaminya, Aden Wong, saat ini adalah pulang ke Singapura dan menyelesaikan masalah rumah tangga mereka di pengadilan.

Sebagai informasi, Amy BMJ merupakan warga negara Korea Selatan yang menikah dengan Aden Wong, WN Singapura. Pernikahan mereka sudah berusia sekitar 16 tahun dan mereka memiliki empat anak.

Amy meminta kuasa hukum Aden, Hotman Paris Hutapea, untuk turut menasihati suaminya.

"Pergi ke Singapura dan selesaikan ini. Jika saya yang bersalah, biarkan pengadilan Singapura yang menghakimi. Dia (Aden) tidak dirugikan, bukan?" ujar Amy, dikutip dari video di akun Instagram @amyinbattle, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Polisi Akan Panggil Aden Wong dan Pedangdut TE Setelah Amy BMJ Diperiksa

Amy yakin Pengadilan Singapura akan melindungi rakyatnya, yang mana dalam kasus ini Aden dan keempat anak mereka adalah warga negara Singapura.

Sedangkan Amy adalah WN Korea Selatan dengan izin tinggal tetap di Singapura.

"Jadi saya mohon, kita ketemu di Pengadilan Singapura," ucap Amy.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Amy BMJ (@amyinbattle)

Amy juga berpesan kepada anak-anaknya bahwa ia tidak mempermasalahkan bagaimana anak-anaknya memanggilnya dan ia tidak terpengaruh jika empat buah hatinya menyakitinya.

Sebaliknya, ia meminta maaf kepada semua darah dagingnya karena mereka harus melalui situasi seperti ini.

Baca juga: Sangkal Kecurigaan Hotman Paris soal Incar Asuransi Anak, Amy BMJ: Sungguh Memuakkan

Seperti diberitakan, kasus Amy viral setelah ia meminta bantuan di media sosial agar dipersatukan kembali dengan anak-anaknya.

Amy mengungkapkan bahwa Aden Wong berselingkuh dengan penyanyi dangdut berinisial TE dan membawa semua anaknya.

Kini Aden mengaku sedang berada di Malaysia bersama empat anak tersebut.

Amy dan tiga anak mereka pindah dari Singapura ke Jakarta karena mengikuti sang suaminya yang ditugaskan di Indonesia oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Pria asal Singapura itu sebelumnya merupakan petinggi sebuah perusahaan global yang berkantor pusat di Dubai, Uni Emirat Arab.