JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Andre Taulany buka suara setelah namanya terus terseret dalam somasi mantan rekan sekaligus salah satu pencipta lagu "Mungkinkah", Ndhank Surahman.
Andre merupakan mantan vokalis band Stinky. Namun dia sudah keluar dari band itu pada 2008.
Andre Taulany merasa ia sudah tidak ada sangkut pautnya lagi karena bukan lagi bagian dari band Stinky.
"Saya bikin ATF itu baru manggung dua kali. Kalau dianggap bawa 'Mungkinkah' saya udah bayar, saya ikut aturan mainnya. Saya bukan maling, saya bukan lancang, ikut aturan saya. Pihak EO juga udah bayar lewat LMKN dan sebagainya," kata Andre Taulany dalam konferensi pers di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (9/1/2024).
Baca juga: Andre Taulany Tanggapi Somasi Ndhank Surahman soal Lagu Mungkinkah
"Jadi saya heran kenapa saya disomasi, kan saya ikut undang-undang," ucap Andre Taulany.
Nominal royalti pun sudah diketahui Ndhank sejak menandatangani kesepakatan hitam di atas putih.
Setelah melayangkan somasi pada akhir Desember 2023, Ndhank Surahman kembali memberi somasi melalui pengacaranya, Firdaus Oiwobo.
Dalam somasi kedua ini Andre diwajibkan membayar ganti rugi Rp 35 miliar dan meminta maaf di depan 20 media massa sebelum tanggal 8 Januari 2024.
"Siap kan saya enggak salah, kenapa takut," ujar Andre Taulany tentang ancaman Ndank melapor ke polisi.
Baca juga: Dilarang Nyanyikan Lagu Mungkinkah, Andre Taulany: Masih Banyak Lagu Lain
Andre pun enggan memberikan perlawanan, bahkan sekadar menyewa pengacara. Dia menegaskan sudah berlaku sesuai undang-undang yang berlaku dan telah meminta izin.
Menurut Andre, jika Ndhank menuntut ganti rugi tanpa dasar dan bukti maka terkesan seperti pemerasan.
Andre mengaku tidak ingin menyanyikan lagu "Mungkinkah" lagi setelah kejadian ini.
"Kayaknya enggak mungkin (lagi) deh, masih banyak lagu-lagu lain yang masih bisa dibawakan," kata Andre Taulany.
Dia sudah lama tidak berkomunikasi dengan Ndhank.
"Saya enggak pernah lupa kok asal saya dari mana, yaitu dari Stinky," kata Andre Taulany yang hengkang tahun 2008.