Corey Taylor Batalkan Tur karena Masalah Kesehatan Mental

KOMPAS.com- Penyanyi Corey Taylor yang juga merupakan vokalis band Slipknot, mengumumkan membatalkan tur solo kariernya di Amerika Utara.

Dilansir NME, Sabtu (6/1/2024), Corey Taylor sejatinya akan memulai tur solonya tahun ini yang mana dia akan mengunjungi kota-kota di Amerika Utara seperti Toronto, New York, dan Atlanta.

Kendati demikian, Corey Taylor baru-baru ini menyampaikan di media sosial Instagram-nya membatalkan tur tersebut karena masalah kesehatan mental serta kondisi fisik.

Baca juga: Usia Sudah 50 Tahun, Corey Taylor Akui Mulai Kesulitan Menyanyikan Lagu Slipknot

“Dengan berat hati saya mengumumkan pembatalan tur Amerika Utara saya yang akan datang," tulis Corey Taylor.

“Selama beberapa bulan terakhir kesehatan mental dan fisik saya tumbang, dan saya mencapai tempat yang tidak sehat untuk saya dan keluarga saya,” tambah Corey Taylor.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Corey Taylor (@coreytaylor)

Corey Taylor menyebut keputusannya akan mengejutkan banyak pihak.

“Setelah melihat dengan saksama di mana saya berada dan ke mana saya akan pergi, saya harus menarik diri dan berada di rumah bersama keluarga saya untuk saat ini,” tutur Corey.

Baca juga: Corey Taylor Jawab Isu Pengganti Jay Weinberg di Slipknot

Corey mengatakan penonton yang telah membeli tiket akan segera mendapat refund.

“Bagi Anda yang membeli tiket dan paket VIP untuk perjalanan yang akan datang ini akan mendapatkan pengembalian dana penuh,” ucap Corey.

“Saya mengirimkan cinta saya kepada para penggemar, band saya, keluarga & teman-teman saya, dan semua orang yang membantu saya sampai di sini sejauh ini," ungkap Corey Taylor.

Terakhir, Corey Taylor meminta maaf kepada semua peenggemarnya.

Sebelumnya Corey sempat membuka tentang perjuangannya melawan penyakit PTSD.

Rekaman solo keduanya CMF2 berisi lagu berjudul “Post Traumatic Blues”, yang berhubungan dengan pengalaman Corey dengan kondisi tersebut.

“Itu adalah salah satu lagu yang saya tidak ingin hanya tentang saya dan pengalaman saya - saya ingin itu menjadi jembatan antara orang-orang yang berurusan dengan PTSD dan orang-orang yang mati-matian mencoba untuk memahami nuansa dari apa yang harus dilalui orang-orang,” ucap Corey.