JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Ganindra Bimo mengatakan dia mengalami sebuah keajaiban sebelum bermain film 13 Bom di Jakarta karya sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Bimo sempat menderita syaraf terjepit di bagian leher sehingga membuatnya harus dioperasi.
“Februari tuh aku divonis terkena HNP servikal grade 3 di leher alias saraf kejepit. Jadi level sakitnya itu konstan di level 10, sakit banget,” kata Ganindra Bimo dalam Hype Talk Kompas.com, Jumat (5/1/2024).
Bimo mengatakan penyakit tersebut sempat membuatnya kesulitan beraktivitas.
“Gue enggak bisa lihat, nge-blur ya (pandangannya), enggak bisa olahraga. Intinya aku udah enggak bisa jalanin hidup. Ya sudah mau ngapain lagi, karena sakit banget,” tambah Ganindra Bimo.
Baca juga: Ganindra Bimo Cerita Pengalaman Gunakan Senjata Api Asli dalam Film 13 Bom di Jakarta
Suami aktris Andrea Dian itu mengatakan dia sembuh dari penyakit itu setelah menjalani operasi.
“Operasinya harusnya besar tapi ada sebuah mukjizat ada teknologi baru yang buat kayak akhirnya sembuh, recovery berjalan normal,” tutur suami Andrea Dian itu.
Yang kembali membuat Ganindra merasakan mukjizat itu, dia dipercaya Angga Dwimas Sasongko bermain di film 13 Bom di Jakarta.
Tanpa pikir panjang, Bimo menerima film tersebut.
Baca juga: Ganindra Bimo Tak Pakai Stuntman Saat Main Film 13 Bom di Jakarta
“Yang jadi menarik bagi aku, untuk sembuh adalah miracle, dan bisa menjalani hidup aku itu more than miracle, dan untuk sembuh dan bisa menjalani hidup aku dan main film action yang selalu aku idam-idamkan dengan karakter itu, kayak is more than miracle, double miracle,” ungkap Ganindra Bimo.
“Pas dua minggu kemudian Angga telepon,” tambah Bimo tersenyum.
Sebagai informasi, dalam film 13 Bom di Jakarta, Ganindra Bimo memerankan tokoh Emil.
Film ini mengisahkan tentang sebuah teror yang direncanakan oleh sekumpulan teroris yang ingin menyerang Ibu Kota Indonesia, Jakarta.
Baca juga: Ganindra Bimo Tak Pakai Stuntman Saat Main Film 13 Bom di Jakarta
Berawal dari dua pengusaha muda bernama Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), seorang pebisnis di bidang mata uang digital, keduanya diduga terlibat dalam aksi bom tersebut.
Di sisi lain, Arok (Rio Dewanto) merupakan seorang teroris yang memimpin aksi pengeboman di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.