KOMPAS.com- Grup band Slipknot digugat oleh pihak mantan drummernya, Joey Jordison.
Dilansir dari TMZ, Selasa (2/1/2024), pihak Joey Jordison mengklaim Slipknot masih menggunakan barang-barang mendiang untuk dipajang di museum keliling mereka yang bernama, Knotfest.
Menurut dokumen yang diperoleh TMZ, perusahaan yang menjalankan perkebunan Joey Jordison juga menggugat Slipknot karena menggunakan kematian Jordison pada tahun 2021 untuk meningkatkan penjualan album 2022 yang bertajuk, "The End, So Far”.
Baca juga: Corey Taylor Jawab Isu Pengganti Jay Weinberg di Slipknot
Penjualan album itu awalnya dinilai tidak laris setelah kematian Joey pada tahun 2021.
Menurut gugatan itu, Corey Taylor (vokalis) dan Michael Shawn Crahan akhirnya mengatakan kepada penggemar bahwa album itu didedikasikan untuk Joey.
Selain itu, Corey Taylor dan Shawn Crahan dituding berbohong ketika mereka memberi tahu penggemar bahwa telah menghubungi keluarga Joey untuk menyampaikan belasungkawa setelah kematiannya.
Baca juga: Jay Weinberg Hengkang, Slipknot Hormati Jasanya walau Joey Jordison Tak Tergantikan
Joey Jordison sendiri didepak dari Slipknot pada 2013 setelah menderita penyakit saraf mielitis transversal. Kondisi tersebut membuat Joey kehilangan fungsi kaki kirinya.
Akibat penyakit itu, Joey meninggal dunia pada Juli 2021 dalam usia 46 tahun.
Menurut gugatan itu, Joey dan Slipknot kemudian setuju untuk mengembalikan semua properti milik Joey, termasuk perlengkapan musiknya.
Terdapat 22 item termasuk topeng Joey, set drum Pearl ikoniknya dan sepatu kets Adidas-nya.
Kendati demikian beberapa barang itu justru dipajang di museum Knotfest.
Slipknot pun telah menanggapi gugatan tersebut dan menyangkal tentang tuduhan tersebut. Mereka meminta pengadilan menolak gugatan itu.