JAKARTA, KOMPAS.com- Baru dibuka, klinik milik dokter dan penyanyi Teuku Adifitrian atau Tompi didemo warga sekitar.
Selain dianggap menutup saluran air, kliniknya juga didemo karena dianggap tak menyerap tenaga kerja dari warga sekitar.
"Prinsipnya, mau dari Papua pun ngelamar, saya terima kalau sesuai kompetensinya," kata Tompi dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
"Dari awal sudah saya bilang, silakan masukin lamaran. Cuma kan ada prosesnya, iya dong? Emang kita apa, enggak ada SOP-nya, itu menentukan standar quality," lanjutnya.
Baca juga: Respons Tompi Usai Klinik Barunya Didemo Warga
Tompi menjelaskan, semua harus melewati proses, bahkan untuk seorang Office Boy ataupun security yang bekerja di kliniknya juga tak bisa sembarangan.
"Misal dari Satpam atau security, udah ada PT-nya itu kan terdaftar di kepolisian, saya rekomendasikan mereka bergabung ke sana, masuk, ikut pelatihan, pokoknya sesuai prosedur," ucap Tompi.
"Saya udah bilang silakan masukin lamaran dan sabar menunggu, bukan berarti masukin sekarang, besok pagi dipanggil terus kerja," kata Tompi.
Mempertimbangkan usahanya yang berbentuk klinik, Tompi menegaskan pentingnya untuk mereka yang bekerja benar-benar memiliki kompetensi sesuai bidang masing-masing.
Baca juga: Nyaris Gabung Partai Politik, Tompi Mundur gara-gara Satu Pertanyaan
"Intinya semua ada SOP-nya, siapa pun saya tekankan, boleh masukin lamaran, selanjutnya kita akan seleksi, kita yang pilih, kita yang atur," tutur Tompi.
"Ini kan klinik, OB kita ajarin cara angkat orang kalau tiba-tiba ada yang pingsan, pengetahuan dasarnya enggak cuma nyapu ngepel," jelasnya.
Sebagai informasi, Tompi baru saja membuka klinik kecantikan Beyoutiful di Bintaro, Tangerang Selatan pada Senin (25/9/2023).
Warga melakukan protes dan menyebut klinik itu dibangun diatas saluran air.
Padahal menurut Tompi, saluran air itu sudah ditutup sebelum ada bangunan miliknya.
Tompi juga menegaskan bahwa bangunan itu sudah dibangun sesuai perizinan yang dimiliki.
"Kita prinsipnya ngikutin aturan, kalau mau dikembalikan fungsinya. Yang pasti bukan saya yang bikin jalanan didepan," ujar Tompi.
"Kalau misal mau dibuka jadi kali bolong lagi, silakan aja. Tapi misal keberatan itu dipakai sama kita, dijadiian apapun lah, ikut aja aturan pemerintah, saya enggak mau pusing," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.