Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tompi Ungkap Pentingnya Identitas Indonesia dalam Bermusik

Kompas.com - 13/05/2023, 09:59 WIB
Cynthia Lova,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Tompi mengaku ia salah satu orang yang terlena terhadap musik Barat.

Sehingga ia menyadari bahwa lagu-lagunya tidak ada memasukkan elemen budaya Indonesia.

“Maksud saya, saya termasuk dalam generasi yang terlena dengan musik barat. Padahal masa kecil saya, saya SD , SMP, saya belajar nari. Saya penari. Dulu tuh saya penari karena ibu penari. Jadi saya belajar Saman, Melayu tuh dulu,” ujar Tompi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Cerita Tompi Pernah Dilarang Ibunya Jadi Musisi

“Setiap Minggu saya pasti saya perform. Terus nyanyi lagu-lagu Aceh. Nah begitu saya masuk ke industri, elemen itu sempat enggak kepegang di awal-awal,” lanjut Tompi.

Tompi merasa sangat penting memasukkan identitas Indonesia dalam bermusik. Sehingga hal itu membuat dunia melek akan musik-musik daerah.

Namun sayangnya, identitas budaya Indonesia saat bermusik masih kurang diwakilkan oleh musisi Indonesia.

Baca juga: Coldplay Akan Konser di Jakarta, Tompi Ingatkan Jangan Sampai Pinjol

“Gue rasa itu sama kayak kita ngelihat identity itu bagi saya elemen terpenting sih. Apalagi kalau kita mau me-marking musik Indonesia itu di mata dunia. Gimana caranya kita baru dengar aja sudah tahu ini lagu Ambon atau lagu Aceh,” kata Tompi.

“Beda kalau kita lihat India, mau apa pun lagu India, begitu kita dengar tabuhannya kita langsung tahu kalau ini India nih, enggak mungkin salah,” lanjut Tompi.

Tompi mengatakan, bahkan ia menilai penyanyi penyanyi Barat sudah bosan memasukkan elemen dari daerahnya.

Baca juga: Nyaris Gabung Partai Politik, Tompi Mundur gara-gara Satu Pertanyaan

Mereka justru kerap mencari elemen di daerah-daerah Asia.

Menurut Tompi, akan bagus apabila suatu musik dipadupadankan dengan elemen-elemen suara alat musik daerah Indonesia.

“Kalau kita Indonesia punya banyak elemen bermusik, elemen suling, atau, angklung, dan lain-lain. Saya rasa itu bisa dipakai, dikawinin dengan dikemas musik yang ada di industri sekarang. Jadi vibes-nya jadi lebih kaya, terlepas dari (lagunya) bahasanya bahasa Indonesia atau bukan,” tutur Tompi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com