Sering Tegas ke Pemain Teater Abang None, Maudy Koesnaedi: Sekarang Udah Enggak Seperti Dulu

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Maudy Koesnaedi mengaku sering bersikap keras dan tegas pada pemain Teater Abang None yang ia dirikan.

Namun kini, sikap keras dan tegasnya Maudy saat mentoring para pemain teater sudah sedikit berubah mengikuti perkembangan zaman.

"Sekarang sudah enggak seperti dulu lagi (sering teriak-teriak). Mungkin karena (dulu) masih awal-awal produksi jadi kayak masih banyak hal yang kayak aku masih belum paham (tentang produksi teater). Waktu itu masih bisa (teriak-teriak)," kata Maudy di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Tepati Janji Saat Final Abang None, Maudy Koesnaedi Buat Pertunjukan Janji Soekma

Menurut Maudy, anggota teater saat ini harus dididik dengan pendekatan yang berbeda dan mengikuti perkembangan zaman.

Hal itu dilakukan agar proses produksi teater bisa berlangsung dengan baik hingga pementasan.

"Teater aku ini generasinya selalu berubah jadi dari pemberdayaan itu dari tiap produksi itu dari awal lagi. Jadi gaya teriakan-teriakannya sudah beda-beda," ujarnya.

"Ada yang mesti dipanggil duduk dulu sebelahnya, baru ngobrol, atau dikasih siasat semuanya foto bareng baru pada datang. Jadi kita harus bisa menyesuaikan kalau sama mereka," lanjut Maudy.

Baca juga: Maudy Koesnaedi Dukung Anak Jadi Atlet Basket

Kendati demikian, Maudy mengaku tidak merasa kesulitan untuk melakukan mentoring atau memantau proses produksi teater terbarunya yang berjudul Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan.

Semua, kata dia, bisa dilakukan melalui bantuan aplikasi seperti Whatsapp atau pun Zoom.

"Agak PR memang. Kita zoom meeting weekly. Kami selalu koordinasi baik yayasan, harian, kreatif untuk pentas," ucap Maudy Koesnaedi.

Sebagai informasi, teater Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan adalah kelanjutan kisah atau sekuel dari pertunjukan teater sebelumnya yang berjudul Soekma Djaja pada 2013.

Baca juga: Maudy Koesnaedi hingga Ira Wibowo akan Main di Ketoprak Tari Retno Dumilah, Srikandi dari Madiun

Teater ini berkisah tentang Lia, generasi termuda di keluarga seniman Soekma Djaja, berjuang memenuhi janji pada almarhum ayah angkatnya, Maman Djaja untuk menghidupi warisan leluhur Gambang Kromong Soekma Djaja.

Namun, rencana dan strategi yang telah dirancang terhalang situasi berbahaya akibat seorang personil terlibat hutang pinjaman online ilegal.

Lia harus memutuskan antara menjaga gambang kromong atau menjualnya demi keselamatan semua orang.