Komitmen Turunkan Berat Badan, Saykoji: Aku Benci Kebiasaanku

JAKARTA, KOMPAS.com- Sukses turunkan berat badannya hingga 37 kg, rapper Ignatius Rosoinaya Penyami atau Saykoji tegaskan bukan karena tak mencintai diri sendiri.

Menurut Saykoji, justru dengan lebih peduli pada kesehatan tubuh merupakan cara dia mencintai dirinya.

"I love myself but I hate my habits," kata Saykoji dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

"Ini bukan soal perkara self love dan menerima orang apa adanya, gue menerima diri gue apa adanya," imbuhnya.

Saykoji sadar gaya hidupnya selama ini sudah salah, tapi dulu dia selalu menyangkalnya.

Baca juga: Awalnya 140 Kg, Berat Badan Saykoji Berhasil Turun 37 Kg, Bagaimana Caranya?

"Kayak lingkaran setan. Lo ngerasa secara fisik, badan lo lebih gampang sakit, capek, pinggang, lutut sakit, secara mental down," ujar Saykoji.

"Lo sedih, dalam kesedihan itu gue ngisi dopamin dengan gue beli makan," lanjutnya.

Rapper yang terkenal lewat lagu "Online" itu kemudian menceritakan kebiasaan buruknya setiap kali merasa sedih.

"Harus aku akuin, ini sifat buruk gue, kalau malam seneng banget pesen martabak manis yang butter W****n, tambahan coklat-coklat, ekstra keju, lalu gue makan lagi anget-anget," ucap Saykoji.

Baca juga: Usaha Igor Saykoji Turunkan Berat Badan 37 Kilogram dalam 8 Bulan

"Lo dapat ujungnya yang krispi sama lembut, lo gigit rasa butternya kayak cinta, kayak endorfin. Dan itu sejenak hal-hal yang sedih di hati sirna," sambung Saykoji.

Bukan tanpa alasan Saykoji menyebutnya sebagai lingkaran setan, karena kebiasaan itu akhirnya terus berulang setiap kali merasa sedih.

"Gue tetap berusaha nutup apa yang enggak bisa gue dapat kebahagiaan ini dengan makanan-makanan, akhirnya berputar," kata Saykoji.

"Makin makan, makin berat, makin enggak bisa gerak, jalan sakit, sedih lagi, makan lagi. Kayak muter-muter," imbuhnya.

Sebelumnya, Igor Saykoji ungkap perjalanannya menurunkan berat badan dari 140 kg yang kini menjadi 103 kg.

Igor menceritakan saat obesitas, dia bahkan tidak bisa berdiri lama saat ke mal karena lutut dan tumitnya sakit.

Rapper berusia 40 tahun itu mulai perlahan mengubah kebiasaannya ketika seorang Pastor dari gerejanya memberikan dua pilihan, mengunjungi dokter gizi atau dihadiahi sepeda statis.