JAKARTA, KOMPAS.com - Film-film remaja sekolah Indonesia modern memiliki formula yang hampir sama setelah kesuksesan Dilan 1990.
Film akan menyoroti kehidupan anak SMA, keterlibatan dalam geng motor, hingga kisah cinta antara si bandel dan si baik.
Formula tersebut terus-menerus dilakukan oleh film-film remaja Indonesia, tak terkecuali oleh Galaksi.
Diangkat dari novel dan Wattpad berjudul sama karya Poppi Pertiwi, Galaksi pun secara garis besar masih mengembuskan napas yang sama.
Namun di tangan dingin sutradara Kuntz Agus, Galaksi mendapatkan sentuhan-sentuhan yang berbeda ketika diangkat ke dalam sebuah film layar lebar.
Baca juga: Takut Di-bully Netizen, Fadly Faisal Belajar Jadi Paskibra demi Film Galaksi
Kuntz akhirnya memberikan layer cerita latar belakang yang lebih dalam untuk karakter-karakter di Galaksi.
Galaksi (Bryan Domani) tak hanya dikisahkan sebagai anak bandel di SMA Ganesha dan ketua geng Ravispa yang jago berantem.
Ada banyak alasan yang akhirnya membuat Galaksi bisa menjadi seperti itu.
Alasan-alasan yang diberikan pun cukup logis sehingga membuat karakternya pun lebih hidup.
Sementara untuk Kejora yang menjadi gadis pujaan hati Galaksi, Mawar Eva de Jongh memerankannya dengan sangat baik.
Baca juga: Debut Akting di Film Galaksi, Fajar Sadboy Dijemur di Atap Selama 3 Jam
Mawar tahu cara membuat penonton tersenyum tersipu dengan kisah cinta anak SMA layaknya Galaksi dan Kejora.
Melihat Kejora sedang jatuh cinta adalah momen yang mengesankan selama film berlangsung.
Mawar de Jongh semakin membuktikan dirinya adalah aktris muda berbakat yang terus tumbuh.
Sepanjang film berlangsung, penonton diajak merasakan banyak hal dari mulai dendam, amarah, cinta, kesedihan, hingga bahagia.
Semuanya tersampaikan dengan baik ke kursi penonton.
Baca juga: Tema Tawuran Jadi Alasan Omara Esteghlal Tertarik Main di Film Galaksi