KOMPAS.com - Penyanyi Lizzo akhirnya buka suara setelah digugat oleh tiga mantan penarinya dengan tuduhan pelecehan seksual.
Sebagai informasi, gugatan hukum terhadap Lizzo mencakup tuduhan pelecehan seksual, agama, dan ras, diskriminasi, penyerangan, dan pengekangan.
Lewat unggahan Instagram, Lizzo memberi pernyataan panjang dan menegaskan bahwa dia bukan penjahat.
“Pola kerja, moral, dan kehormatan saya kini dipertanyakan. Karakter saya telah dikritik. Biasanya saya memilih untuk tidak menanggapi tuduhan palsu, tetapi ini sulit dipercaya, keterlaluan untuk tidak ditanggapi," tulis Lizzo dilansir People, Jumat (4/7/2023).
Baca juga: Lizzo Dituding Lakukan Pelecehan Seksual pada Tiga Penari
Penyanyi bernama asli Melissa Jefferson itu mengatakan ketiga penari itu sebelumnya telah berlaku tidak pantas serta tidak profesional selama tur.
“Sebagai seorang seniman, saya selalu sangat bersemangat dengan apa yang saya lakukan. Saya menganggap serius musik dan penampilan saya karena pada akhirnya saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk penggemar saya," lanjutnya.
Lizzo mengakui telah memecat kru, penari, atau anggota timnya yang kurang tertib dalam pekerjaan.
"Dengan semangat datang kerja keras dan standar yang tinggi, kadang saya harus membuat keputusan sulit. Namun saya tidak pernah bermaksud membuat orang lain merasa tidak nyaman atau seperti tidak dihargai sebagai bagian penting dari tim," tulis Lizzo.
Baca juga: Lizzo Menang Record Of The Years di Grammy Awards 2023 lewat About Damn Time
Lizzo memastikan bahwa semua tudingan terhadapnya tidaklah benar.
"Saya berbicara bukan agar dilihat sebagai korban, tetapi saya juga tahu bahwa saya bukan orang jahat seperti yang digambarkan orang-orang dan media beberapa hari terakhir ini," tulis Lizzo.
Tiga mantan penari yang resmi menggugat Lizzo adalah Arianna Davis, Crystal Williams, dan Noelle Rodriguez.
Menurut gugatan tersebut, ketiga penari masih bekerja untuk Lizzo hingga awal tahun 2023.
Davis dan Williams dipecat dan Rodriguez mengundurkan diri tak lama kemudian.
Baca juga: Raih Piala Emmy Awards 2022, Lizzo: Penghargaan Ini untuk Wanita Bertubuh Besar
Gugatan itu menyebutkan Lizzo, perusahaan produksinya Big Grrrl Big Touring Inc. dan kapten tim tarinya Shirlene Quigley sebagai tergugat.
Dalam gugatannya tiga penari itu menyatakan pelecehan seksual terjadi di sebuah kelab malam di Amsterdam, Belanda.
Mereka mengaku dipaksa melakukan hal-hal yang membuat tidak nyaman.
Salah seorang dari mereka mengaku mengalami body shaming.
Gugatan itu juga menyebut Lizzo membuka audisi yang menyiksa, setelah 12 jam latihan, dan menuduh penarinya minum di tempat kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.