Kontrak Habis, G-Dragon BIGBANG dan YG Entertainment Diskusikan Kelanjutannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Agensi YG Entertainment angkat bicara berkait rumor kontrak G-Dragon BIGBANG.

Dilansir Allkpop, Selasa (6/6/2023), kontrak eksklusif G-Dragon dengan YG Entertainment telah habis.

Seorang perwakilan YG Entertainment mengatakan saat ini pihak agensi dan G-Dragon tengah berdiskusi untuk kelanjutannya.

"Benar bahwa kontrak eksklusif G-Dragon telah berakhir. Kami saat ini sedang mendiskusikan berbagai opsi termasuk kontrak parsial untuk aktivitasnya di bidang-bidang seperti iklan," ungkap pihak YG Entertainment.

Baca juga: Terbilang Langka, Sepatu Kets Edisi Khusus G-Dragon Muncul Seharga Rp 483 Juta

"Jika sang artis ingin melanjutkan promosinya sebagai musisi di dalam waktu dekat, kami berencana untuk menegosiasikan kontrak baru dengannya dan menawarkan dukungan penuh agensi kepadanya," sambung sumber anonim tersebut.

Sejumlah sumber di YG Entertainment meyakini G-Dragon tidak akan meninggalkan agensi tersebut dan mencari "rumah baru".

Namun kontrak baru G-Dragon dengan YG Entertainment diperkirakan bakal lebih berfokus pada karier musiknya.

Sehari sebelumnya YG Entertainment secara singkat berkomentar bahwa tidak adanya nama G-Dragon dari daftar artis di situs mereka karena kesalahan sistem.

Baca juga: Grup Shinsegae Bantah Kabar Cucu Bos Pacaran dengan G-Dragon BIGBANG

Sebagai informasi, G-Dragon menjadi trainee di YG Entertainment selama enam tahun.

Artis musik bernama asli Kwon Ji Yong kemudian debut bersama BIGBANG pada 19 Agustus 2006.

G-Dragon satu-satunya member BIGBANG yang masih berada di bawah manajemen YG Entertainment.

Taeyang pindah ke agensi The Black Label, anak perusahaan YG Entertainment.

Baca juga: Daftar Idol Kpop Terkaya, PSY, G-Dragon, Choi Siwon sampai IU

Daesung memilih R&D Company sebagai rumah barunya.

Sedangkan TOP menyatakan sudah keluar dari BIGBANG sejak tahun 2022.

Sementara itu member termuda BIGBANG, Seungri, sudah hengkang baik dari grup maupun YG Entertainment sejak tersandung kasus Burning Sun pada 2019.