Alasan Seventeen Pakai Dua Lagi Utama untuk Mini Album FML

KOMPAS.com - Dua personel boy group SEVENTEEN, DK dan S.Coups, baru-baru ini berbincang dengan majalah Korea Selatan, Allure, soal comeback mereka.

Adapun SEVENTEEN comeback pada 24 April 2023 ini dengan mini album ke-10 mereka bertajuk FML. Mini album ini berisi dua lagu utama, yakni “F**k My Life” dan “Super.”

S.Coups menjelaskan alasan ada dua lagu utama dalam mini album FML.

S.Coups mengatakan, ada keinginan yang kuat dari para member untuk memberikan yang terbaik pada karyanya kali ini.

“Karena fokusnya pasti bisa sedikit menurun, agensi kami menyuarakan keprihatinan mereka. Namun, kami percaya diri,” kata S.Coups dikutip dari Soompi, Senin (24/4/2023).

“Karena kami menangkap musik yang ingin kami lakukan dan pesan yang ingin kami sampaikan, kami sangat mendorong agar kedua lagu tersebut menjadi judul lagu (utama mini album),” lanjut S.Coups.

Menimpali pernyataan S.Coups, DK mengatakan, dua judul lagu utama dari mini albumnya punya suasana yang berbeda.

Kata DK, “Super” adalah lagu yang diambil dari kesan penggemar ketika memikirkan SEVENTEEN.

Musik “F*ck My Life” sangat indah. Konten lagunya spesial karena ini adalah cerita yang belum diselesaikan SEVENTEEN.

“Saya pikir ini adalah kisah yang dapat kami ceritakan sekarang karena siapa kami di tahun 2023,” ucap ke DK.

“Saya rakus untuk tanggapan seperti 'SEVENTEEN telah mengalahkan SEVENTEEN!' 'Kenapa SEVENTEEN semakin keren seiring berjalannya waktu?' 'Kenapa mereka menjadi lebih sempurna?'” lanjut DK.

S.Coups menambahkan bahwa selama persiapan untuk FML, para staf SEVENTEEN sering mengatakan bahwa mereka bekerja terlalu keras mengingat sudah berapa lama grup tersebut berada di industri hiburan.

Namun, ia bersyukur komentar yang selalu hadir untuk SEVENTEEN membuatnya merasa nyaman.

“Mereka pada dasarnya bertanya-tanya apakah perlu melakukan sebanyak ini ketika kita bisa berjalan dengan nyaman dan stabil. Kami baik-baik saja, tetapi ini adalah perjalanan yang kami selesaikan dengan bekerja keras sampai pada titik di mana orang-orang di sekitar kami akan berkata, ‘kenapa kalian bekerja sejauh ini’,” tutur S Coups.