Main Pertunjukan Teater Setelah Lewat Djam Malam, Dira Sugandi: Seperti Menemukan Cinta Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Dira Sugandi ikut terlibat dalam pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam yang disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin.

Untuk diketahui, pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam merupakan silang media yang mempertemukan antara film dan teater di atas panggung yang sama.

Adapun Dira Sugandi didapuk memerankan tokoh Dahlia.

Baca juga: Andy /rif dan Dira Sugandi Hentak Panggung Rapsodia Nusantara dengan lagu Bangun Pemuda Pemudi

Dira merasa bahwa dalam pertunjukan ini seperti menemukan cinta yang baru setelah bernyanyi.

“Waktu diajak, terus terang dalam setahun terakhir ini merasa dijebloskan ke dunia teater, tapi seperti menemukan cinta baru setelah musik,” kata Dira Sugandi dalam jumpa pers di Gedung Planetarium, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2022).

Menurut pelantun “Make It Up As We Go” ini, dalam dunia teater ia bisa menemukan pengetahuan baru.

Baca juga: Lewat Jam Malam, Peraih Emas Singapura Diperiksa

Terlebih lewat tokoh Dahlia yang ia perankan dalam pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam.

“Saya merasa bisa banyak lakukan eksplorasi dan dengan tantangan dari Mas Yudi (sutradara). Senang diajakin,” tutur Dira Sugandi.

“Dan untuk tokoh Dahlia yang saya perankan, kalau di film itu lihatnya sebenarnya kayak polos, tapi enggak polos banget,” tambah Dira lagi.

Baca juga: Line Up Konser Rapsodia Nusantara: Andy /rif, Dira Sugandi, hingga NDX AKA

Setelah Lewat Jam Malam merupakan pertunjukan teater silang media yang diadaptasi dari film karya sutradara Usmar Ismail yang berjudul Lewat Djam Malam yang dirilis pada 1954.

Selain Dira Sugandi, pertunjukan ini juga menggandeng aktor seperti Reza Rahadian, Lukman Sardi, Kelly Tandiano, Sal Priadi, dan Josh Marcy.

Rencananya pertunjukan ini akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada 2 dan 3 Desember 2022.

Sedikit informasi, untuk film Lewat Djam Malam sendiri berkisah tentang seorang pemuda mantan pejuang revolusi bernama Iskandar.

Dia mencoba beradaptasi dengan kehidupan normal di Bandung bersama kekasihnya, Norma. Dalam kondisi Indonesia yang pada saat itu baru merdeka, tentara memberlakukan jam malam di Bandung.