JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara dan aktor Raffi Ahmad, Nagita Slavina serta YouTuber Baim Wong berbincang-bintang dalam kanal YouTube RANS Entertainment.
Dalam obrolan itu Raffi Ahmad memberi masukan kepada Baim Wong, khususnya terkait konten prank KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap polisi yang menuai kecaman baru-baru ini.
Kompas.com merangkum obrolan Raffi, Nagita dan Baim Wong sebagai berikut.
Baca juga: Kasus Video Prank KDRT, Kamerawan Baim Wong Diberi 25 Pertanyaan
Nagita mengatakan bahwa Baim Wong adalah orang yang keras kepala.
Baim membenarkan ucapan Nagita. Dia mengaku istrinya, Paula Verhoeven, sudah mengingatkan tentang konten prank KDRT tersebut.
“Padahal Paula udah ngingetin, berapa kali waktu itu, tiga kali," kata Baim Wong.
“Sama istri gue juga suka gitu, 'ah sok tahu' bahasanya tanda kutipnya gitu," timpal Raffi.
Baim mengakui dia menyesal atas perbuatannya dan akan menjadikan kasus itu sebagai pelajaran.
Dalam kesempatan itu, Raffi Ahmad juga memberikan nasihat kepada Baim Wong bahwa masukan istri sangat penting.
Dia mengakui awalnya tidak percaya dengan Nagita.
“Gue pikir dia (Nagita) enggak bisa kerja, dulu kan gitu, tapi sekarang udah bagus yang di rumah, SDM dia bisa handle, harus mulai percaya, tapi percaya as a professional," tutur Raffi.
Baca juga: Baim Wong Tiga Kali Dikritik gara-gara Konten, Raffi Ahmad: Harus Lebih Hati-hati
"Jadi lu harus percaya sama orang yang bisa menjaga lu luar dalam, misalnya kayak istri," tambah Raffi.
Raffi berujar seorang istri hanya untuk memastikan suaminya akan baik-baik saja dengan konten tersebut.
Raffi mengingat Baim Wong agar lebih berhati-hati lagi dalam membuat konten. Apalagi kejadian ini bukan yang pertama bagi Baim.
“Lu harus mulai dobel proteksi deh,” ucap Raffi.
“Kalau kita kan misalnya berdua, ada yang ngingetin. Anak-anak kantor filter juga," timpal Nagita.
Baca juga: Kontennya Dikritik Lagi, Baim Wong: Masih Ada yang Mau Kolab Enggak Ya?
Raffi juga menyebut untuk saat ini Baim harus memercayai orang lain dalam pembuatan konten agar tak berpikir sendirian.
“Mau enggak mau lu harus bisa mendelegasikan dan percaya sama orang," kata Raffi.
“Masing-masing dikasih job desk supaya kita juga bisa memupuk mereka untuk grow dan berkembang. Tapi yang kompeten yang lu bisa, mau percayain, kalau semuanya di lu, orang mau negur lu juga ragu," imbuh Raffi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.