Sering Merayakan Hal Kecil dan Punya Prinsip Mengatur Keuangan, Begini Kedekatan Sophia Latjuba dan Eva Celia

KOMPAS.com - Sophia Latjuba dan Eva Celia merupakan salah satu pasangan ibu dan anak dari kalangan selebritas yang selalu tampil kompak di layar kaca. Tak hanya di depan layar, Sophia dan Eva juga saling melengkapi untuk berbagai urusan personal, mulai dari karier, hobi, sampai mengatur keuangan.

Kekompakan keduanya kerap mengundang rasa penasaran masyarakat. Terlebih, ibu dan anak itu tetap eksis di dunia hiburan dengan jalurnya masing-masing. Keakraban Sophia dan Eva juga menginspirasi banyak orangtua.

Sophia pun menceritakan kiat dirinya bisa begitu akrab dengan anaknya. Dalam mendidik anak, artis serbabisa ini mengaku membebaskan Eva untuk menjadi apa pun yang ia inginkan sejak kecil.

Bahkan, saat Eva tidak kerasan di sekolah, Sophia memindahkannya ke sekolah yang dapat membuat anaknya nyaman. Menurutnya, keputusan tersebut membuat Eva dapat menemukan hobi dan passion-nya dengan cepat.

Hal tersebut juga berlaku saat Eva memutuskan untuk menjadi penyanyi. Sophia menilai, sejak kecil, Eva menunjukkan minat yang luas di berbagai bidang, mulai dari fotografi hingga melukis. Bahkan, saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Eva pernah menjadi asisten guru matematika.

Baca juga: 4 Cara Cerdas Atur Cash Flow biar Tidak Babak Belur di Akhir Bulan

“Apa pun yang ia pegang bisa menjadi emas. Meski demikian, saya melihat jalannya Eva ada di dunia musik. Oleh karena itu, saya mengarahkannya supaya ia berkarier di bidang itu,” ujar Sophia.

Hal tersebut pun diamini oleh Eva. Ia menceritakan bahwa mamanya merupakan sosok yang suportif sekaligus solutif. Sophia selalu menantang dirinya untuk mencoba sesuatu di luar zona nyaman.

Hal tersebut membuat Eva tumbuh menjadi anak yang menyukai banyak bidang, termasuk musik. Dalam bermusik, Eva pun suka mencoba berbagai genre, mulai dari pop, jaz, hingga RnB.

Eva mengaku bahwa menjadi musisi, khususnya yang berlabel indie, kian menantang selama pandemi Covid-19. Pasalnya, biaya untuk membuat sebuah lagu tidaklah murah karena melibatkan banyak proses, mulai dari membayar produser, pemain pendukung, mix engineer, mastering engineer, hingga membuat video klip.

“Bagaimanapun, itu sudah menjadi pilihan saya. Dapat membawakan lagu sendiri di atas panggung sudah membuat saya senang. Kalau saya dapat membuat hari-hari pendengar menjadi lebih baik, itu merupakan sebuah kemenangan tersendiri buat saya,” kata Eva.

Merayakan kemenangan kecil

Baik Sophia maupun Eva selalu berusaha untuk merayakan dan mensyukuri hidup dengan menghargai setiap “kemenangan kecil”. Melalui #langkahkecilhariini, keduanya selalu berupaya melakukan setiap tindakan sebaik-baiknya, terlebih jika dapat berpengaruh kepada lingkungan sekitar.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Sophia Latjuba (@sophia_latjuba88)

Sophia memandang bahwa setiap hari adalah kemenangan kecil. Sebab, ia bisa melihat anak-anaknya tumbuh dengan talenta masing-masing dan bisa bekerja di bidang yang diinginkan. Ia mengaku merasa bahagia bisa melihat Eva menyanyikan lagu ciptaannya sendiri di panggung.

Selain di rumah, Sophia juga merasakan kemenangan kecil di dunia hiburan yang selama ini digelutinya. Ia merasa senang jika kiprahnya di dunia hiburan dapat menginspirasi orang lain.

“Khususnya, untuk wanita single fighter seusia saya. Pasalnya, mereka kerap dipandang sebelah mata,” ujarnya.

Baca juga: Tak Perlu Transfer Bank, Begini Cara Pilih Metode Pembayaran Belanja Online yang Aman dan Simpel

Eva pun punya cara sendiri untuk merayakan kemenangan kecilnya. Menurutnya, jika ia dapat melakukan suatu hal yang berdampak kepada lingkungan sekitar, itu merupakan kemenangan tersendiri baginya.

Misalnya, saat ia membagikan rezeki kepada orang-orang membutuhkan di jalanan. Memberi makan anjing dan kucing liar juga termasuk kemenangan kecil baginya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Eva Celia (@evacelia)

Selain itu, Eva mengaku terinspirasi dari mamanya untuk memiliki rutinitas pagi yang seimbang. Ia berharap, ke depan bisa memulai aktivitasnya lebih pagi.

“Sekarang, saya lagi fokus mengerjakan album. Jadi, kadang baru tidur jam 2 atau 3 pagi. Setelah album kelar, saya ingin fokus memperbaiki waktu tidur supaya bisa tidur pukul 21.30,” katanya.

Sophia dan Eva pun sudah memahami karakter masing-masing. Oleh karena itu, keduanya berupaya untuk saling melengkapi. Sophia mengaku, dirinya merupakan tipe orang yang cuek, sedangkan Eva cenderung overthinking.

Hal tersebut terkadang membuat Sophia kurang aware dengan lingkungan sekitarnya. Apalagi, saat dirinya sedang banyak urusan. Jika sudah demikian, Eva akan mengingatkannya.

Mengatur keuangan ala Sophia dan Eva

Meski memiliki karakter yang berbeda, Sophia dan Eva memiliki visi yang sama dalam mengelola keuangan. Terlebih, Eva baru saja melangsungkan pernikahan dengan Demas Narawangsa beberapa waktu lalu.

Eva bercerita bahwa mamanya selalu mengingatkan untuk menghitung pengeluaran untuk biaya menikah. Karena tergolong anak rumahan, Eva pun mengaku pengeluarannya tidak terlalu besar ketimbang teman-temannya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Sophia Latjuba (@sophia_latjuba88)

Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa dirinya kerap dilanda overthinking selama mempersiapkan pernikahan, termasuk untuk urusan keuangan. Pada momen itulah, Sophia hadir untuk menenangkannya.

“Terkadang ada momen ketika saya yang menenangkan mama. Namun, saat mempersiapkan pernikahan beberapa waktu lalu, saya kerap dilanda overthinking. Kalau sudah begitu, biasanya gantian mama yang akan menenangkan, ‘It's okay, it’s fine. It’s gonna be okay’,” ujarnya.

Terkait prinsip mengelola uang, Sophia dan Eva punya cara yang berbeda. Sophia memiliki prinsip “living the moment” dan memilih menggunakan kartu debit. Sophia pun mengelola keuangannya dengan cara memisahkan pengeluaran sesuai kebutuhan, mulai dari kebutuhan sehari-hari, menabung, beramal, hingga berbagai kebutuhan lain.

Baca juga: Cara Gratis Kunjungi Berbagai Kawasan Wisata Seru di Singapura

Sementara, Eva lebih terorganisasi karena memiliki banyak rencana untuk menggunakan uangnya. Ia melakukan pengelolaan uang seperti itu agar bisa menikmati berbagai macam minat dan hobinya yang luas.

Namun, ia tetap menyeimbangkan pengelolaan keuangannya dengan membuat pos-pos pengeluaran serta mempersiapkan tabungan, investasi, serta dana darurat. Meski berbeda cara dalam mengelola keuangan, Sophia dan Eva mengaku punya pilihan platform bank digital yang sama untuk memenuhi kebutuhan mereka, yakni Jenius dari Bank BTPN. 

Sophia menggunakan Jenius untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk untuk belanja online. Menurutnya, keberadaan Kartu Debit Jenius Visa memudahkan dirinya yang belum menggunakan kartu kredit untuk berbelanja.

Sebagai informasi, Jenius memiliki tiga jenis kartu debit, yaitu kartu debit utama (m-Card), kartu debit virtual (e-Card) untuk transaksi online di merchant Visa, serta kartu debit tambahan (x-Card) untuk mengatur pengeluaran secara spesifik.

Dengan Kartu Debit Jenius Visa, nasabah bisa tarik tunai di ATM Prima, ATM Bersama, dan ATM mancanegara, serta bertransaksi secara online dan offline di seluruh merchant Visa.

“Saya juga mengirimkan kartu x-Card dari Jenius untuk ibu saya di Jerman. Sebab, x-Card menawarkan kenyamanan dan exchange rate yang lebih bersaing,” ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Eva. Ia menggunakan Kartu Debit Jenius untuk berbelanja secara online di beragam situs luar negeri. Menurutnya, aplikasi Jenius memiliki tampilan yang user-friendly, mudah untuk dipahami dan digunakan.

Selain itu, Eva juga terbantu dengan keberadaan fitur Moneytory yang ada di aplikasi Jenius. Fitur serupa buku harian keuangan ini dapat membantu Eva mengelola cash flow dengan lebih baik. Pasalnya, semua transaksi yang dilakukan akan tercatat dan terkategori secara otomatis.

Moneytory mencatat pemasukan dan pengeluaran di Saldo Aktif Rupiah (m-Card), e-Card, dan x-Card yang bisa ditentukan sendiri periodenya, mulai dari mingguan, bulanan, hingga berdasarkan tanggal.

Dari sana, pengguna bisa mendapatkan rangkuman Tren Pengeluaran yang tersaji dalam bentuk grafik. Pengguna juga bisa melihat laporan Pengeluaran Terbesar, Transaksi Paling Sering, Kirim Uang Paling Sering, serta Top Up e-Wallet Paling Sering.

“Fitur Moneytory dapat membantu saya untuk memulai langkah kecil dalam mencapai kemandirian finansial,” katanya.

Selain itu, Jenius juga menghadirkan Jenius Pay yang memudahkan pengguna untuk bertransaksi di berbagai merchant online secara lebih praktis tanpa kartu debit, kredit, atau transfer antarbank.

Dengan Jenius Pay, transaksi online akan lebih simpel karena pengguna hanya perlu menggunakan $Cashtag sebagai pengganti nomor rekening atau nomor kartu debit atau kredit.

Saat ini, Jenius Pay tersedia di lebih dari 60 merchant. Beberapa di antaranya adalah Blibli, Tokopedia, JD.ID, Kopi Kenangan, Fore, Sayurbox, Lemonilo, Halal Fresh, AirAsia, dan Periplus.

DOK. Jenius. Meski memiliki karakter yang berbeda, Sophia dan Eva memiliki visi yang sama dalam mengelola keuangan.

Itulah potret kedekatan dan kekompakan Sophia dan Eva. Meski memiliki karakter yang berbeda, keduanya dapat saling memahami dan memiliki visi yang sama, termasuk dalam mengelola keuangan.

Untuk melihat potret lebih dekat Sophia dan Eva dalam mengatur keuangan menggunakan Jenius, Anda dapat klik tautan ini.