Kakak Nirina Zubir Kecewa Sidang Kasus Mafia Tanah Ditunda

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak dari artis peran Nirina Zubir, Fadhlan Karim, mengaku kecewa karena sidang kasus mafia tanah yang seharusnya digelar pada Kamis (22/7/2022) ini harus ditunda.

Adapun persidangan ditunda karena saksi meringankan dari terdakwa tidak bisa hadir dalam persidangan tersebut.

Namun sebagai pihak korban, Karim hanya bisa mengikuti proses persidangan sebagaimana yang berlaku.

Baca juga: Masa Tahanan Terdakwa Kasus Mafia Tanah Keluarga Nirina Zubir Hampir Habis, Hakim Kebut Persidangan

“Itu saya tidak bisa menjawab ya kalau dibilang kecewa ya kecewa, tapi ada suatu proses yang kita jalanin juga gitu kan,” kata Karim di PN Jakarta Barat, Kamis (21/7/2022).

Karim tak memahami alasan tiba-tiba dari pihak terdakwa tak bisa menghadirkan saksi-saksinya pada Kamis ini.

Padahal menurut Karim, sudah dari Selasa (19/6/2022) kemarin, majelis hakim memberi tahu siapa saja yang harus dihadirkan di persidangan.

“Dari pihak mereka pun saya enggak ngerti kenapa alasannya. Alasannya ada yang satu takut diekspos di televisi lah. Ada yang waktunya belum ada. Padahal sudah jelas dari kemarin sudah dikasih tahu juga untuk siapa saja yang dihadirkan,” ucap Karim.

Baca juga: Nirina Zubir Optimistis Kasus Mafia Tanah yang Rugikan Keluarganya Bakal Terungkap

Karim berharap persidangan ini bisa selesai dengan cepat sesuai dengan harapan keluarganya.

Ia bahkan menyambut baik keputusan majelis hakim yang mempercepat jadwal persidangan menjadi dua pekan sekali karena masa tahanan terdakwa kasus mafia tanah itu akan habis.

“Ya semoga ya. Itu harapan kami dari awal seperti ini kan. Dan ini sudah terlaksana ya semoga mempercepat juga prosesnya,” tutur Karim.

Sebagai informasi, lima terdakwa dalam kasus mafia tanah yang merugikan keluarga Nirina Rp 17 miliar ini, yakni Riri Khasmita dan suaminya yang bernama Edrianto, serta notaris PPAT Jakarta Barat, yakni Farida, Ina Rosiana, dan Erwin Riduan.

Baca juga: Nirina Zubir Minta agar Tersangka Mafia Tanah Keluarganya Dimiskinkan

Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut ibunda Nirina Zubir, Cut Indria Marzuki, pada 2015 meminta Asisten Rumah Tangga (ART) Riri Khasmita untuk urus enam aset.

Aset tersebut berupa dua bidang tanah kosong dan empat bidang tanah berserta bangunan.

Sejak mengetahui banyak aset tanah, timbul niat jahat Riri Khasmita untuk menguasai semua aset dan ia menceritakannya tujuan itu kepada Edrianto.

Kemudian, mereka bertemu notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Farida, untuk berkonsultasi bagaimana cara mendapatkan uang dari enam sertifikat ini.

Baca juga: Mengeluh ke Kapolda Metro, Nirina Zubir Sebut Bisnis Makanan Tersangka Mafia Tanah Keluarganya Masih Beroperasi

Atas petunjuk Farida, enam sertifikat ini diserahkan kepadanya untuk dilakukan penerbitan Akta Jual Beli (AJB) sehingga kepemilikan atas nama Riri Khasmita dan Edrianto.

Selanjutnya, keduanya menjual dan menggadaikan ke bank agar mendapatkan uang dengan cepat.

Sebagai informasi, ada dua notaris PPAT Jakarta Barat lain yang terlibat atas kasus ini, yakni Ina Rosiana dan Erwin Riduan.

Dalam kesempatan yang berbeda, Nirina Zubir mengungkapkan, setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Riri Khasmita dan Edrianto menikmati hasil dengan menjalankan bisnis ayam frozen dan membeli mobil.