JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain bas Ungu, Makki Omar Parikesit, membenarkan bahwa grup musiknya mengalami percekcokan antar-pesonel saat vokalis Pasha terjun ke politik beberapa tahun lalu.
Makki berujar, saat itu Ungu dianggap sebagai rumah dan wadah bagi personel yang ingin terus berkarya di industri musik Tanah Air.
"Ada yang enggak setuju. Pada waktu itu, Ungu merupakan rumah dan prioritas kami, ada yang merasa enggak nyaman dengan kondisi itu," ungkap Makki saat ditemui di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Ungu Ingin Ikuti Konsistensi Rhoma Irama di Industri Musik
Kendati demikian, Makki tidak ingin mengungkapkan nama personel yang tidak senang atas keputusan Pasha yang terjun ke politik.
Meski begitu, Makki menegaskan bahwa tidak ada kata bubar yang terucap walaupun terjadi percekcokan pada saat itu.
Pernyataan ini sekaligus membantah kabar bahwa Ungu ingin bubar saat Pasha putuskan terjun ke politik.
Baca juga: Cerita Makki Ungu Bangun Perpustakaan dalam Ekspedisi Parikesit 7 Saga
"Enggaklah (ada kata bubar)," ucap Makki.
Pria kelahiran Oktober 1971 itu mengungkapkan bagaimana cara Ungu agar tetap langgeng hingga sekarang meski berbagai macam permasalahan terjadi di dalam grup musik.
"Ngobrol. Ungu enggak pernah ada masalah besar. Paling yang biasa-biasa saja atau yang luar biasa. Kami bisa sampai sekarang, asal jangan ada yang ngomong di belakang, jangan ada yang ngedumel, jangan marah tanpa sebab," tutur Makki.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Ungu Kolaborasi dengan Rhoma Irama dengan Lagu Mash-up
"Kalau marah, harus bisa menjelaskan alasannya, cari solusinya, jangan cari menang atau kalah. Kalau cari menang atau jalah, ya bubar ini band," kata Makki melanjutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.