Cerita Kak Seto Kagumi Soekarno dan The Beatles hingga Alasan Ingin Ubah Nama Panggilan

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog anak Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto berbicara panjang lebar tentang perjalanan kariernya dalam acara BEGINU.

Pria berusia 70 tahun tersebut juga menceritakan bagaimana kekagumannya terhadap sosok Soekarno hingga grup band legendaris The Beatles.

Soekarno dan The Beatles ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar dalam diri Kak Seto.

Baca juga: Sadar Sudah Tua, Kak Seto Sempat Ingin Dipanggil Kek Seto

1. Tanda tangan

Kak Seto mengaku secara blak-blakan bahwa tanda tangannya meniru tanda tangan Bung Karno.

Kak Seto memang mempelajari tulisan tangan Bung Karno lewat buku-buku yang dibacanya.

"Itu sampai saya tiru tulisannya. Bahkan tanda tangan beliau itu sampai sekarang saya tiru, S-nya saya mengutip dari S-nya Bung Karno," kata Kak Seto dikutip dari BEGINU S4E5, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Tukang Potong Rambut Langganan Pindah ke Bali, Kak Seto: Makanya Gondrong Gini

2. The Beatles

Untuk urusan gaya rambut, Kak Seto lumayan terpengaruh dari cara penampilan para personel The Beatles di era 1960-an.

Kak Seto sendiri mengakui dirinya mengoleksi patung para personel The Beatles di rumahnya.

Saat ditanya lebih jauh siapa personel favoritnya, pria asal Klaten ini menyebut nama John Lennon.

Baca juga: Kak Seto Ungkap Personel The Beatles Favoritnya

3. Makin gondrong

Kak Seto kesulitan menemukan tukang potong rambut ketika langganannya pindah ke Bali dua tahun lalu.

Oleh sebab itu, poninya kini terlihat lebih gondrong dari biasanya.

"Jadi, untuk potong rambut, harus beliau yang ke sini atau saya yang ke sana. Makanya sudah gondrong gini," ucap Kak Seto diiringi tawa.

Baca juga: Kagumi Sosok Bung Karno, Kak Seto Sampai Tiru Tanda Tangannya

Tukang potong rambut langganan tersebut ternyata sudah 17 tahun memangkas rambut Kak Seto.

4. Ingin ganti panggilan

Saat merayakan ulang tahun ke-70, Kak Seto berniat mengganti nama panggilannya menjadi Kek Seto.

Ia merasa sudah terlalu tua dan tak cocok menyandang kata "Kak" pada usia tersebut.

Namun, rencana perubahan nama itu ditolak oleh anak-anak Kak Seto.
Mereka menganggap predikat Kak itu memang sudah melekat dan tak boleh dipisahkan dari nama ayahnya.