Rano Karno Sebut Kehidupan Masa Kecilnya Persis dengan Novel Si Doel Anak Betawi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Rano Karno menyebut kehidupan masa kecilnya yang sederhana mirip dengan kehidupan Doel di novel Si Doel Anak Betawi.

Berbincang dengan pelawak Sule, Rano Karno mengaku sudah membaca novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo sejak usianya 8 tahun.

"Kehidupan saya waktu kecil itu sama seperti si Doel. Saya anggap saya bukan orang melarat, tapi saya orang sederhana karena dulu ayah seniman panggung, sering berlatih tapi pentas enggak ada, makanya dulu ada sebutan seniman senen," kata Rano Karno dikutip dari kanal YouTube Sule Channel, Minggu (7/11/2021).

Rano Karno mengaku jarang menonton televisi bukan karena tak ingin, tetapi karena keluarganya memang tidak memiliki televisi di rumah. 

Baca juga: Perankan Karakter Doel, Rano Karno: Kayak Mimpi Ketiban Durian

"Punten, waktu itu saya tinggal di Kemayoran, Pasar Senen, saya sekolah di sekolah cukup disiplinnya ketat, enggak jauh dari Balai Pustaka," paparnya.

"Dulu tv saya enggak punya, Kang. Saya dulu di rumah mungkin enggak punya listrik," sambung Rano Karno.

Karena tidak memiliki televisi, Rano Karno kecil sering menonton di rumah tetangganya.

"Waktu itu kehidupan gitu waktu kecil, jadi singkat kata, waktu saya baca si Doel sudah kayak teman saya," kata Rano. 

Baca juga: Kesedihan dan Harapan Rano Karno Ketika Rumah Si Doel Harus Dibongkar

Rano Karno menuturkan, membaca novel Si Doel Anak Betawi juga menenangkan jiwanya.

Aktor yang kini berusia 61 tahun ini mengaku tak pernah terbayangkan dirinya bisa terpilih untuk menghidupkan karakter Doel dalam film Si Doel Anak Betawi (1972).

Film Si Doel Anak Betawi lalu menjadi inspirasi Rano Karno untuk membuat sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Sinetron ini menjadi salah satu sinetron legendaris Indonesia pada era 90-an.

Si Doel Anak Sekolahan akhirnya dibuatkan trilogi film oleh Rano Karno bekerja sama dengan Falcon Pictures.