Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Tersorot, Ini Kisah Haru Pemeran Pengganti Jackie Chan hingga Jet Li

Kompas.com - 18/10/2021, 16:52 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Ada kisah haru di balik peran melegenda Jet Li sebagai Wong Fei Hung di film klasik Once Upon a Time in China.

Penonton boleh saja dibuat terkesan dengan akhir film, di mana Wong melawan musuh bebuyutannya di gudang dengan memindahkan tangga bambu.

Tapi sebagian besar tidak akan menyadari sebenarnya bukan Li yang melakukan pertarungan itu.

Ada tiga orang sekaligus menggantikan Li saat itu.

Hung Yan Yan, Ku Huan Chiu dan Tony Ling Chi Wah bertarung menggantikan Li setelah aktor tersebut mengalami cedera di kakinya sebelum syuting final.

Diproduksi, disutradarai, serta ditulis oleh Wei Junzi, kisah itu akan terungkap dalam film dokumenter yang dibuatnya baru-baru ini.

Baca juga: Jet Li Dikabarkan Akan Masuk Daftar Hitam Pemerintah China

Film itu dibuat sebagai penghormatan kepada mereka yang berani terluka untuk merekam adegan aksi di film-film Hong Kong.

Di dalam film itu menampilkan potongan video di balik layar yang langka dari film kung fu dan wawancara dengan puluhan pemeran pengganti.

Termasuk koreografer aksi, sutradara dan bintang termasuk Sammo Hung, Donnie Yen dan, Tony Ching Siu tung serta Tsui Hark.

Sebagai sutradara, Wei menghabiskan dua tahun mencari hak untuk klip yang digunakan dalam film tersebut.

Baca juga: Sinopsis Once Upon a Time in China II, Aksi Jet Li Berantas Sekte White Lotus

Sambil merekam wawancara di berbagai tempat termasuk Hong Kong, Beijing, Foshan dan Hengdian.

Dia mengatakan mendapat ide untuk membuat Kung Fu Stuntmen setelah menghadiri makan malam Tahun Baru Imlek Asosiasi Stuntman Hong Kong pada tahun 2017.

"Saya melihat para pemeran pengganti veteran memancarkan banyak kebanggaan dan semangat heroik saat makan malam, "katanya.

"Tetapi ketua asosiasi, Chin Kar Lok, mengatakan kepada saya bahwa mereka sebenarnya kurang beruntung di usia tua,"lanjutnya.

Film yang disorot dalam dokumenter tersebut adalah film klasik Hong Kong lama yang dibuat sebelum munculnya efek khusus pascaproduksi dan aturan mengenai perlindungan kru film.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com