Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ernest Prakasa Jelaskan Alasan Ibunya Tutup Toko Kelontong yang Berdiri sejak 1985

Kompas.com - 15/09/2021, 13:36 WIB
Vincentius Mario,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Ernest Prakasa beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa toko kelontong milik ibunya, Jenny Lim, yang bernama Toko Baru harus ditutup.

Ernest beralasan, toko ibunya itu sebenarnya telah merasakan dampak sejak tren e-commerce berkembang pesat.

Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Ernest Prakasa Umumkan Warung Klontong Ibunda Akhirnya Tutup

“Sebenarnya sejak tren e-commerce, toko-toko kayak nyokap gue itu sudah semakin merasakan dampaknya. Gue bukan menghina, menyerang apa gimana, ya. Tapi memang eranya berubah, so it’s okay,” kata Ernest dalam tayangan IG TV akun @ernestprakasa, dikutip Rabu (15/9/2021).

Suami Meira Anastasia ini menjelaskan, mulai dari situ, pendapatan dagangan toko kelontong ibunya mulai merosot.

Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan di KPI Malah Diminta Cabut Laporan, Ernest Prakasa: Kita Nggak Bisa Diam Aja

“Jadi ketika e-commerce semakin jalan dan semakin gencar, orang mulai pilih yang praktis dan murah, ya sudah terasa tuh. Dagang mulai terdampak,” lanjut Ernest.

Keadaan bertambah sulit saat memasuki masa pandemi akibat Covid-19. Toko milik ibu Ernest semakin kehilangan pelanggan.

“Pas pandemi sudah semakin susah, sudah enggak bisa gerak dan ngapa-ngapain,” ujar Ernest.

Baca juga: Istri Mendadak Cosplay Jadi Sofa, Ernest Prakasa: Minta Handphone Tapi Gue Enggak Beliin

Sebagai informasi, toko kelontong ibu Ernest sudah berdiri sejak tahun 1985. Sudah 36 tahun toko tersebut menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga Ernest Prakasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com