Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan KPI yang Menyensor Kartun di TV, Begini Penjelasan Agung Suprio

Kompas.com - 09/09/2021, 13:33 WIB
Fitri Nursaniyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kerap kali disudutkan oleh masyarakat sebagai oknum yang melakukan sensor pada tayangan kartun di televisi.

Faktanya, Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan bahwa KPI tidak pernah memberikan perintah pada televisi untuk menyensor tayangan tersebut.

Selaku Ketua KPI Pusat, Agung sendiri bahkan terkejut ketika melihat gambar Shizuka, salah satu tokoh di kartun Doraemon, disensor saat tayang di televisi.

Baca juga: Ketua KPI Tegaskan Saipul Jamil Boleh Tampil di TV Hanya untuk Kepentingan Edukasi

"Kaget juga Shizuka pakai bikini disensor, eh diblur, gue itu kaget banget," kata Agung, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (9/9/2021).

Agung mengatakan bahwa lembaga KPI melakukan pengawasan pascatayang.

Sehingga, pihaknya tidak mengetahui bagaimana seluk-beluk program atau acara sebelum ditampilkan di televisi.

Baca juga: Hotman Paris Minta KPI Perjelas Perizinan Saipul Jamil Tampil di TV

Dijelaskan oleh Agung, biasanya setiap tayangan yang akan muncul di televisi harus mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film (LSF).

"Sinetron misalnya, film, itu sudah harus dapat STLS, nah STLS itu yang buat siapa? Bukan KPI bro, Lembaga Sensor Film," ucap Agung.

Namun, Agung mengaku tidak mengetahui apakah kartun harus mendapatkan STLS dari LSF atau tidak.

Baca juga: Sikap KPI soal Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu di Televisi

"Kalau kartun apakah masuk LSF, gue enggak tau nih," kata dia.

Agung hanya menegaskan bahwa tindakan blur kartun di televisi di luar tanggung jawab lembaga KPI yang bertugas mengawasi acara pascatayang di televisi.

"Jadi kalau kartun itu diblur, ya itu bukan perintah KPI," ucap dia.

Baca juga: Terduga Pelaku Pelecehan di KPI Berencana Laporkan Korban, Bintang Emon: Lingkaran Setan

Lebih lanjut, Ketua KPI Pusat itu meminta agar industri penyiaran televisi menyetop aksi blur dan sensor terhadap tayangan kartun.

Ia meminta semua tayangan kartun dibiarkan apa adanya.

"Gue meminta di forum ini, di tempatnya Om Deddy nih ya, kepada semua industri penyiaran televisi untuk tidak mengeblur kartun, menyensor kartun, tampilkan apa adanya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com