Tutup Lagi karena PPKM Diperpanjang, CGV Hadirkan Camilan ala Bioskop ke Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 membuat bioskop belum bisa beroperasi.

Para pencinta film pun belum bisa temu kangen lagi dengan bioskop dan film yang telah mereka tunggu-tunggu.

Meskipun ada layanan media streaming digital, suasana menonton di bioskop sulit tergantikan.

Bioskop CGV pun memilih tetap menyediakan layanan food delivery yang dapat dipesan melalui GoFood dengan beragam pilihan menu.

Seperti, salty popcorn dengan rasa asin dan gurih, caramel popcorn dengan rasa manis yang pas di lidah, serta mixed popcorn, yaitu campuran dua rasa yang memberikan sensasi unik.

Selain itu ada french fries, fried siomay, nachos with cheese, beef hotdog, chicken hotdog, dan lain-lain.

Pemesanan ini berlaku untuk wilayah di Jakarta, Bandung, Batam, Cirebon, dan Bekasi. Kemungkinan besar akan membuka layanan food delivery ini di kota-kota lainnya pula.

Beberapa makanan yang di sebutkan tadi bisa didapatkan dengan diskon 50%, yaitu cukup membayar setengah harga saja, dan pembeli tetap mendapatkan makanan dengan porsi utuh.

"Menu-menu dan diskon yang diberikan ini diharapkan dapat menemani kegiatan WFH & kegiatan di rumah lainnya, yang saat ini tengah dijalani masyarakat selama masa PPKM dan mengobati rasa kangen publik untuk kembali ke bioskop, mengingat wangi dan aroma popcorn CGV yang begitu khas," ungkap Marsya Gusman, Public Relations Manager CGV dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by CGV Cinemas Indonesia (@cgv.id)

CGV juga masih membuka pemesanan untuk movie merchandise, seperti Black Widow Cup, Fast & Furious 9 Spinning Cup, BT21 Cup, Mulan Cup, dan lain lain.

Semua ini bisa didapatkan melalui platform-platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Sejak 12 Juli 2021 lalu CGV mengumumkan penutupan sementara seluruh jaringan bioskopnya di Indonesia.

Keputusan itu diambil setelah adanya penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali serta penerapan PPKM Mikro di wilayah Indonesia lainnya untuk mengantisipasi tingginya lonjakan kasus Covid-19.