JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Arie Kriting punya pengalaman memalukan gara-gara berbicara menggunakan bahasa khas Indonesia timur.
Pengalaman itu terjadi kala pria asal Sulawesi Tenggara itu baru kuliah di Institut Teknologi Nasional Malang, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, dulu.
"Pas orientasi jurusan, kami disuruh bikin maket. Saya presentasi. Bersemangat gitu kan. Waktu itu kami bikin tower di atas gunung," tutur Arie Kriting, dikutip dari kanal YouTube Authenticity ID, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Positif Covid-19, Arie Kriting: Mohon Maaf Mungkin Sempat Lalai dan Lengah
Seniornya lantas menanyakan alasan membuat menara seperti itu.
"Saya berapi-api jawabnya tuh, 'Ya, kami memang bikin tower di atas gunung supaya (sinyalnya) tidak terpele'. Pele itu bahasa timur, artinya terhalangi," tuturnya.
Seketika, Arie Kriting mendapat sorakan.
Baca juga: Arie Kriting Sebut Standup Comedy Jadi Panggungnya untuk Perjuangkan Indonesia Timur
"Habis saya diteriaki sama semua senior, teman-teman, 'Apa itu terpele? Apa itu terpele?'. Sempat, 'astagfirullahaladzim'," ujarnya.
Menurut pria kelahiran 1985 itu, pada momen tertentu hal semacam itu dapat membuat seseorang trauma dan ragu.
"Saya rasa, kalau tidak paham ya bisa tanya kan. Kayak, 'Mohon maaf Pak, itu pele maksudnya apa ya?'. Bisa kita jelaskan kan, tapi kalau langsung dihujat seperti itu mungkin kita bisa jadi gugup," kata Arie Kriting menyarankan.
Baca juga: Positif Covid-19, Arie Kriting: Mohon Doa dan Support
Ketika mendapat sorakan itu Arie mengaku malu sekali, sampai dua semester jika disinggung kata pele. Bahkan ia sempat dipanggil dengan sebutan Pele.
"Itulah kenapa ketika pele orang tidak paham bikin kita malu. Nah kalau orang ngomong 'Gocap, goceng', saya kan tidak paham, tapi kan Anda tidak harus malu," ucapnya lagi.
Ia pun mengakui malu jika dimintai uang dengan istilah gocap atau goceng karena tidak mengerti.
"Itu, menurut saya gap-nya terasa di situ sih," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.