Obrolan Fadil Jaidi dan Ivan Gunawan, Bahas Karier hingga Kehidupan

JAKARTA, KOMPAS.com - Fadil Jaidi merupakan seorang selebgram, YouTuber, sekaligus pengusaha muda yang sedang naik daun.

Nama Fadil mulai dikenal sejak dia membuat konten keluarga bersama ayahnya yang akrab disapa Pak Muh.

Setelahnya, Fadil mulai mendapat banyak perhatian termasuk dari para selebritas papan atas Tanah Air, seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina hingga Ivan Gunawan.

Terbaru, Fadil Jaidi hadir sebagai bintang tamu dalam podcast Pak Gun di kanal YouTube Ivan Gunawan.

Baca juga: Fadil Jaidi Diomeli Followers jika Tak Unggah Konten Endorsement

Dalam podcast tersebut, Fadil menceritakan perjalanannya kariernya dan kehidupannya dulu sebelum terkenal.

Berikut rangkuman Kompas.com.

1. Pilih endorsement daripada acara televisi

Saat masih berusia 10 tahun, Fadil Jaidi pernah muncul di televisi sebagai aktor cilik di sinetron Tawakal pada 2005.

Namun, ketika ditanya Ivan Gunawan, Fadil lebih memilih menerima endorsement daripada tawaran di televisi.

Fadil berasalan televisi bukan ranahnya. Meski demikian dia pernah mencoba menjadi host sebuah acara televisi.

Baca juga: Alasan Fadil Jaidi Lebih Pilih Endorsement daripada Tawaran di Televisi

Namun, di acara tersebut Fadil justru lebih banyak diam dan tidak memunculkan sisi humoris seperti dalam konten YouTube-nya.

2. Depresi followers Instagram turun

Fadil mengakui bahwa ia sempat mengalami depresi saat mengetahui followers (pengikut) Instagram-nya berkurang.

YouTuber berusia 25 tahun itu khawatir hal itu dapat memengaruhi pendapatan pemilik bisnis online yang minta dipromosikan olehnya.

"Takutnya impact ke orang yang iklan ke aku itu berkurang karena mereka bayar kan, setiap kirim materi (endorsement) biasanya ada surat-suratnya. Kadang itu tulisannya, aku nabung ini dari uang gaji aku dua bulan," tutur Fadil.

Baca juga: Fadil Jaidi Sempat Depresi karena Followers Instagram Turun, Alasannya Bikin Haru

3. Hal yang paling ditakutkan Fadil

Di balik sisi gembiranya, ada hal yang paling ditakuti Fadil dalam hidupnya, yakni kehilangan anggota keluarga di saat ia telah mencapai kesuksesan.

Fadil kerap berpikir apakah dia sudah cukup membahagiakan kedua orangtuanya dari hasil kerja kerasnya saat ini.