JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah perjuangan pahlawan dari Aceh, Tjoet Nja' Dhien atau Cut Nyak Dien tergambar dalam film berjudul sama yang tayang tahun 1988 dari garapan sutradara Eros Djarot.
Produksi film dengan pemeran utama aktris Chrsitine Hakim ini melalui perjalanan panjang.
Mulai dari pemainnya yang tidak dibayar hingga baru selesai syuting setelah 3 tahun karena kendala biaya.
Christine Hakim menceritakan, pemainnya tidak dibayar dan justru membantu mencari dana produksi.
"Kami enggak ada yang dibayar. Mas Slamet (Rahardjo), saya, enggak ada yang dibayar. Bahkan kami nyari duit untuk bisa film ini selesai," ungkap Christine Hakim usai premier restorasi film itu di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Christine Hakim Kecemplung di Dunia Akting, Awalnya Ogah Justru Diganjar Piala Citra
Christine sendiri punya alasan mau bermain di sana meski tak mendapat bayaran. Kala itu usianya masih 28 tahun.
"Karena gini, betapa bodohnya saya ini ada kesempatan untuk belajar, bukan hanya kesempatan tantangan sebagai seorang pemain saja tetapi sebagai seorang Indonesia," ucap Christine.
Mulanya Christine Hakim hanya mau membantu Eros Djarot, sutradara yang pertama kali mengajaknya bermain film di film Cinta Pertama (1973).
Karena kendala biaya, syuting Tjoet Nja' Dhien pun baru selesai setelah tiga tahun.
"Tiga tahun sudah termasuk riset ya," kata Christine Hakim.
Baca juga: Cerita Christine Hakim Harus Pertahankan Karakter Tjoet Nja Dhien Selama 3 Tahun
Pengambilan gambar dua adegan bahkan sempat terpaut 2 tahun.
"Dialog terakhir 'apa yang kau mau dariku, seharusnya kalian malu, katakan itu pada pemimpin kalian', itu syutingnya di Museum Tekstil. Syuting sebelumnya di Aceh, dua tahun sebelumnya," tutur Christine Hakim.
Sementara, aktor Slamet Rahardjo Djarot yang menjadi pemeran Teuku Umar, suami Tjoet Nja' Dhien mengatakan, film itu dibuat dengan modal nekat.
"Kami orang gila kumpul, enggak punya duit bikin film. Ini dibikin dua tahun bukan gara-gara prosesnya, tapi syuting dua bulan duitnya habis, nyari duit lagi," tutur Slamet Rahardjo.
Selain soal biaya, kesulitan Christine Hakim dalam beradegan di film tersebut adalah harus mempertahankan karakternya selama tiga tahun produksi.
Baca juga: Main Film Tjoet Nja Dhien, Christine Hakim Tak Dibayar