JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika musisi hip hop nasional tak dilirik, Marzuki Mohamad alias Kill the DJ, justru bertekad mendirikan Jogja Hip Hop Foundation (JHF).
Apalagi dengan mengusung lagu berbahasa Jawa di dalamnya, rapper asal Klaten, Jawa Tengah itu sadar betul risiko yang harus dihadapi dari pilihannya.
"Dulu saya bikin Jogja Hip Hop Foundation di tengah industri musik yang tidak berpihak pada hip hop nasional," ujarnya dikutip dari konten Beginu, Kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Alasan Kill The DJ Tolak Tawaran Promosikan Pariwisata di Masa Pandemi
"Aku muncul dengan hip hop berbahasa Jawa, artinya ya saya tahu atas pilihan dan risikonya itu, dan saya harus menghidupi hip hop ini," lanjutnya.
Lagu "Jogja Istimewa" yang diciptakannya satu dekade lalu itu justru menjadi bukti atas keberaniannya dalam bersikap.
"Jadi saya enggak mau berpikir tentang pasar dan logika industri musik nasional seperti apa," ucap pria yang akrab disapa Juki itu.
Baca juga: Soal Band Gampang Bubar, Kill The DJ: Tujuannya Terkenal dan Duit
"Kalau media enggak mau ngeliput saya, saya bikin media sendiri, kalau pasar tidak ada, saya akan menciptakan pasarku sendiri, gitu," imbuhnya.
Bagi Juki penting bersikap seperti itu karena dia tidak ingin apabpun yang dilakukan tergantung pada apa atau siapa, ia ingin berkarya secara bebas tanpa ada beban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.