Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indro Cerita Saat Warkop DKI Lahirkan Komedi yang Beragam di Indonesia

Kompas.com - 26/11/2020, 14:24 WIB
Cynthia Lova,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal Warkop DKI? Di era 80 hingga 90-an grup lawak legendaris ini sangat populer.

Namun, siapa sangka di balik kepopulerannya, Warkop DKI mempunyai lika-likunya sendiri.

Personel Warkop yang tersisa, Indro bercerita bagaimana perjuangan Warkop DKI melahirkan genre komedi yang colorful di Indonesia beralaskan dendam.

Indro bercerita, awal mulanya, Warkop DKI dikenal aneh karena berkomedi pakai jas dan kerap menyentil kebijakan Pemerintah.

Pasalnya, saat itu, Indro Warkop menilai komedi masih dianggap suatu yang monoton.

Baca juga: Suka Komedi Sejak Kecil, Indro Cerita Awal Mula Gabung di Warkop DKI

Oleh karenanya, kehadiran Warkop DKI yang berbeda kerap menjadi momok tapi sangat berbeda.

"Jadi, Jujur saja kami agak dimusuhin si enggak, tapi enggak terlalu akrabin sama yang lain," ujar Indro di dalam akun YouTube Miing Bagito seperti yang dikutip Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Namun, menurut Indro, Warkop memang ingin Indonesia punya komedian yang cerdas dengan berbagai genre komedi dan tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu.

"Dari situ, kami jadi kayak ada punya kendedaman lah, 'kita harus kembangin anak-anak kaya kita (yang cerdas)'. Suatu saat kita dipercaya membangun radio namanya Suara Kejayaan," ujar Indro.

Suatu ketika, personel Warkop DKI, yakni Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo), Indro (Indrodjojo Kusumonegoro) ditawarkan memegang sebuah kanal radio Prambors.

Baca juga: Indro Sebut Warkop DKI Selalu Berbasis Riset dan Data Setiap Berkarya

Dari Prabombors, banyak diciptakan komedi cerdas yang bisa meyentil isu-isu sosial tentang Pemerintah.

"Dari situ, kayak punya senjata nih, punya media untuk melahirkan komedian-komedian di bawah kita," kata Indro.

"Kita ingin, istilahnya komedi itu di Indonesia harus colorful, enggak cuma gini aja (berafiliasi ke partai tertentu)," ucap Indro.

Dari radio, Warkop DKI mencoba berkiprah ke dunia pertelevisian hingga akhirnya mengajak komedian lainnya untuk bergabung.

Menurut Indro, Warkop DKI bersyukur bisa membalaskan dendam mereka untuk melahirkan komedi yang beragam seperti saat ini.

"Akhirnya kita punya Bagito. Kebetulan Miing juga lama sama kita, kita ajak ke televisi. Abis Bagito juga banyak, seperti Ulfa Dwiyanti, Patrio. Jadi banyak sekali teman-teman dari radio kita angkat jadi komedian, termasuk Abdel dan Temon," kata Indro Warkop

"Warkop seperti terbalaskan dendamnya, 'oh gue gak sendiri nih sekarang', 'gue banyakan'. Indonesia komedinya jadi colorful, engak sekedar satu genre yang genrenya rame-rame, pakai coreng moreng," tutur Indro Warkop menambahkan.

Baca juga: Indro tentang Komedi dan Warkop DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com