Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fandom KPop Bersatu Serukan #WhiteLivesMatter di Twitter, Apa Maknanya?

Kompas.com - 04/06/2020, 08:31 WIB
Rintan Puspita Sari,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #WhiteLivesMatter mungkin bisa menyebabkan kebingungan di Twitter sejak digaungkan pada Rabu (3/6/2020).

Terlebih di tengah gerakan Black Lives Matter yang berkaitan dengan kematian George Floyd, warga negara Amerika.

Mungkin awalnya tagar#WhiteLivesMatter dibuat oleh oknum untuk menyebarkan pesan supremasi putih dan dikaitkan dengan pesan antirasis.

Baca juga: Boy William soal Musik, Trauma Nyanyi Live sampai Idol Kpop Favorit

Namun, justru oleh penggemar Kpop digunakan untuk mempromosikan grup favorit mereka.

Bahkan, tagar yang diramaikan oleh penggemar Kpop itu akhirnya menjadi trending Twitter dengan meme atau kamera artis favorit mereka.

Ide trending topic itu berawal dari gerakan serupa yang terjadi sepanjang akhir pekan, ketika penggemar Kpop spam aplikasi polisi wilayah Dallas "iWatch Dallas" dengan kamera dan foto.

Baca juga: Yuk, Berinteraksi Langsung dengan Para Idola Kpop Lewat Idol Station

Kepolisian Dallas saat itu mengklaim bahwa mereka menggunakan aplikasi untuk mengawasi kegiatan ilegal dari pendemo.

Namun, banyak warga yang mengeluh bahwa mereka justru menggunakan aplikasi itu untuk mengadukan pendemo.

Penggemar Kpop membalas panggilan polisi itu dengan mengirimkan kepada mereka klip buatan sendiri dari artis Korea favorit mereka yang sedang tampil di atas panggung.

Baca juga: Sapa Penggemar, Deretan Idol Kpop Ini Akan Comeback Bulan Ini

"Kami melakukannya untuk melindungi orang yang berdemo karena penggemar Kpop setuju bahwa mereka tidak berhak ditahan atas berkumpul untuk memperjuangkan keadilan," kata penggemar BTS dari California.

"Karena rencana ini berhasil, kami sadar itu akan berhasil dengan hal lain seperti mengubur twit supremasi putih dalam tagar mereka sendiri," tambahnya.

Bagi penggemar BTS lainnya dan juga Monsta X dari California, Sarah Jimenez, pengambilalihan sosial media adalah cara komunitas Kpop untuk bersatu demi sesuatu yang positif.

Baca juga: Suga BTS Cetak Rekor untuk Artis Solo Kpop di Billboard 200

Sekaligus membuktikan stereotipe tentang fandom, yaitu bahwa mereka memulai tagar karena ingin gambar mereka dilihat.

"Itu pemikiran yang salah, dalam beberapa kesempatan, ketika kami tidak suka tag itu menjadi trending, kami bersatu dan dengan sengaja mengambil alihnya, seperti kasus tagar ini," jelasnya.

Meskipun mereka dikenal selalu membela grupnya, tetapi untuk masalah ini mereka telah berhenti mengunggah idol mereka dan mulai mengunggah tentang gerakan Black Lives Matter.

Baca juga: Chanyeol EXO Jadi Idol Kpop Pertama yang Digaet Penyanyi Veteran Lee Sun Hee

"Akun-akun itu mengambil kesempatan platform mereka yang sudah besar untuk menurunkan link pada artikel yang menjelaskan di mana kita bisa berdonasi dan membuat thread tentang apa yang kita bisa bantu untuk pendemo," kata Sarah.

Bukan itu saja, mereka juga menyensor nama idol dengan tujuan agar tidak menjadi tren seperti yang biasa mereka lakukan.

"Kami ingin tag Black Lives Matter tetap trending di nomer satu (dibanding artisnya)," ucap Sarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com