Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand: Indonesia Ingin Beli 2 Juta Metrik Ton Beras Tahun Depan

Kompas.com - 20/12/2023, 10:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

BANGKOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin pada Selasa (19/12/2023) mengumumkan bahwa Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli beras dari Thailand.

Jumlahnya tidak sedikit, yakni mencapai 2 juta metrik ton beras pada tahun depan.

Menurut Srettha, Pemerintah Indonesia sudah menginformasikan kepada Pemerintah Thailand melalui surat mengenai ketertarikan mereka untuk membeli beras dengan jumlah besar tersebut.

Baca juga: Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

"Indonesia pada Senin (18/12/2023) mengirim surat secara resmi meminta untuk membeli 2 juta metrik ton beras Thailand," katanya kepada wartawan pada konferensi pers setelah rapat kabinet, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Malaysia, Bernama.

1 juta metrik ton pada akhir tahun ini

Sementara itu, Juru bicara Pemerintah Thailand Chai Wacharonke mengatakan, Indonesia telah mengindikasikan ketertarikannya untuk mengimpor satu juta metrik ton beras Thailand pada akhir tahun ini.

Menurutnya, tujuan impor Indonesia adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara tersebut.

Namun, dia mengatakan, kendala logistik telah membuat permintaan dari Pemerintah Indonesia ini sulit dipenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan.

 

"Indonesia ingin membeli total 2 juta metrik ton tahun depan," katanya.

Baca juga: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Meminta Pengampunan Kerajaan

Thailand, pengekspor beras terbesar kedua di dunia, menargetkan untuk mengekspor 8 juta metrik ton tahun ini, meningkat dari target sebelumnya.

Data statistik menunjukkan bahwa Thailand telah mengekspor 6,9 juta metrik ton beras, meningkat 11,4 persen dari tahun sebelumnya, dari bulan Januari hingga Oktober tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com