Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Batsirai Hancurkan Rumah dan Padamkan Listrik di Madagaskar

Kompas.com - 06/02/2022, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ANTANANARIVO, KOMPAS.com - Usai dilanda topan Ana dua pekan lalu, Madagaskar kini dihantam topan Batsirai.

Topan Batsirai menghantam garis pantai timur Madagaskar pada Sabtu (5/2/2022) malam waktu setempat.

Penduduk setempat melaporkan adanya angin kencang, pemadaman listrik, dan rumah-rumah hancur saat badai menyapu daratan.

Baca juga: Belum Waktunya Saya Mati, Menteri Madagaskar Berenang 12 Jam Setelah Helikopternya Jatuh

Ada kekhawatiran topan Batsirai menambah kehancuran yang ditimbulkan oleh topan Ana yang melanda pulau itu hanya dua minggu lalu dan menewaskan 55 orang.

Sebuah buletin cuaca lokal melaporkan topan Batsirai menghantam daerah yang terletak sekitar 14 km di utara kota Mananjary di tenggara Madagaskar sekitar pukul 20.00 malam.

Topan itu disebut memiliki kecepatan angin rata-rata sekitar 165 km per jam.

"Anginnya sangat kencang. Saya tidak pernah mengalami ini. Mananjary tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Ombaknya sangat tinggi," kata Hanitra Raharisoa, seorang warga Mananjary, mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

Warga lain, Raharijaona, mengatakan topan telah memutus jaringan listrik di daerah itu, menumbangkan pohon, dan menghancurkan beberapa rumah.

Sebelumnya, pada Sabtu (5/2/2022), BMKG Madagaskar mengatakan topan Batsirai diperkirakan akan melintasi negara itu dari timur ke barat dan berpotensi membahayakan.

Jalan-jalan ibu kota Antananarivo, sepi karena banyak penduduk memilih untuk tinggal di dalam rumah. Bank dan beberapa bisnis lainnya tutup.

Baca juga: Dilanda Kelaparan Parah, Warga Madagaskar Makan Kaktus dan Belalang

Di tempat penampungan di ibu kota bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat Topan Ana, Faniry, 20, mengatakan pada Sabtu pagi, bahwa dia terlalu takut untuk keluar ketika Batsirai mendekat.

"Topan Batsirai tampaknya sangat kuat," katanya kepada Reuters.

Di sekelilingnya, wanita dan anak-anak duduk meringkuk di lantai bersama barang-barang mereka.

“Kami terjebak di sini karena kami tidak bisa membawa anak-anak kami keluar karena dingin dan kami takut longsor. Lebih baik kami berhati-hati dan tetap di sini,” kata Faniry.

Topan Ana menghancurkan negara itu bulan lalu, menyebabkan sedikitnya 55 orang tewas akibat tanah longsor dan gedung-gedung runtuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com