Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Zara Rutherford: Pilot 19 Tahun, Taklukkan Angkasa demi Rekor Dunia

Kompas.com - 04/01/2022, 15:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

 

KOMPAS.com - Zara Rutherford, pilot berusia 19 tahun ini, menantang Guinness World Record untuk menjadikannya wanita termuda yang terbang solo keliling dunia.

Dilansir UPI, pemegang rekor wanita saat ini, Shaesta Waiz dari Amerika, berusia 30 tahun ketika dia memecahkan rekor tersebut pada tahun 2017.

Lalu, pemegang rekor pria termuda berusia 18 tahun ketika dia memecahkan rekor.

Baca juga: Kembang Api Tahun Baru di Uni Emirat Arab Pecahkan 2 Rekor Dunia

Pilot remaja ini berharap bisa mendarat di negara asalnya Belgia, dalam beberapa minggu ke depan.

Rencana Rutherford adalah untuk menyelesaikan perjalanan pada hari Natal, tetapi dia telah berulang kali mengalami penundaan, sebagian besar karena cuaca.

Dia memulai perjalanan epik pada 18 Agustus 2021, walaupun lepas landas awalnya tertunda 30 menit karena cuaca buruk.

"Ini sangat menantang," katanya kepada wartawan di Bandara Internasional Gimpo di Seoul pada pertengahan Desember setelah akhirnya tiba dari Vladivostok, Rusia.

Saat itu, dia memakai pesawat ultralight Shark Aero, microlight tercepat di dunia.

Dia menjelaskan bahwa dia telah terjebak di Alaska dan Rusia masing-masing selama satu bulan karena "masalah visa dan cuaca".

Baca juga: Pecah Rekor Dunia, Ini Keluarga dengan Anak Albino Terbanyak

Pilot Belgia-Inggris ini memang meninggalkan Bandara Belgia pada bulan Agustus 2021.

Saat ini dia berharap bisa menyelesaikan perjalanan sejauh 32.000 mil melintasi lima benua dan 52 negara pada pertengahan Januari 2022.

Rutherford berbicara tentang ketakutannya terbang jarak jauh baru-baru ini.

Saat berhenti di Indonesia pada 22 Desember, dia mengatakan bahwa bagian paling menantang dari perjalanannya sejauh ini adalah terbang melintasi Rusia utara di musim dingin.

Dia berharap untuk mencapai Siberia lebih cepat, tetapi karena banyak penundaan, dia tiba di sana hampir tiga minggu lebih lambat dari yang direncanakan.

Baca juga: Mobil Listrik Kia EV6 Patahkan Rekor Dunia Milik Tesla

"Masalahnya dengan situasi Rusia, terutama saat ini, adalah hawa dingin. Dingin sekali, tidak ada pohon. Tidak ada tanaman, tidak ada satwa liar, hanya perbukitan dan es yang halus. Laut pun membeku," tambahnya.

Iklim Arktik menguji pesawatnya, yang belum pernah mengalami suhu serendah itu.

Dia terbang melintasi Siberia ke Magadan, di mana dia harus menunggu seminggu karena cuaca buruk.

Pada 9 November, dia terpaksa berhenti di sebuah kota bernama Ayan karena pesawatnya membutuhkan penghilangan lapisan es.

Baca juga: Ratusan Orang Buat Gerakan Hati via Webcam, Pecahkan Rekor Dunia

Dia akhirnya terjebak di sana selama tiga minggu karena salju tebal. Kisahnya pun masih berlanjut. Setidaknya saat ini dia masih berada di angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com