KOMPAS.com - Berita mengenai varian Omicron yang berkembang 70 kali lebih cepat daripada Delta menjadi kabar yang paling banyak dibaca dari kanal Global.
Sementara itu, gejala Omicron yang ditemukan oleh Angelique Coetzee cukup berbeda dengan biasanya termasuk varian Delta.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Kamis (16/12/2021) hingga Jumat (17/12/2021).
Varian Omicron dilaporkan berkembang 70 kali lipat lebih cepat daripada varian Delta di jaringan bronkus.
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan dan sebelum paru-paru.
Laporan tersebut disampaikan oleh para peneliti dari University of Hong Kong berdasarkan hasil eksperimen di laboratorium.
Anda dapat membaca berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Penelitian Terbaru: Varian Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta
Gejala Omicron yang ditemukan oleh Angelique Coetzee, salah seorang dokter di Afrika Selatan yang pertama mendeteksi varian baru Covid-19 tersebut, cukup berbeda dengan biasanya termasuk varian Delta.
Pasien-pasien Coetzee mengalami gejala-gejala Covid Omicron seperti sangat capek selama satu atau dua hari, tenggorokan serak, tetapi tidak batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman (anosmia).
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit," kata dia.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Gejala Omicron Menurut Dokter Penemunya: Tidak Batuk atau Anosmia, Sangat Capek 1-2 Hari