Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main Game 22 Jam Sehari Selama Sebulan, ABG China Terkena Stroke

Kompas.com - 12/07/2020, 19:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

NANNING, KOMPAS.com - Seorang ABG di China tak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya setelah bermain game online di komputer terus menerus selama sebulan.

Remaja laki-laki berusia 15 tahun yang dipanggil Xiaobin itu, memainkan video game 22 jam sehari selama lockdown virus corona, kata ibunya.

Dilansir dari Daily Mail Kamis (9/7/2020), Xiaobin dilarikan ke rumah sakit Kota Nanning setelah pingsan di rumahnya.

Baca juga: Viral Game Social Distancing di Tokyo, Gubernur Bisa Terbang

Berita tentang Xiaobin terungkap setelah Nanning Television memberitakan remaja itu sudah dirawat di Rumah Sakit Jiangbin, Provinsi Guangxi.

Siswa kelas 9 itu tinggal di rumah sejak Februari, setelah sekolah-sekolah di seluruh China ditutup karena wabah virus corona.

Ibu Xiaobin mengungkapkan, putranya menghabiskan sebagian besar waktu di kamarnya selama sekolah ditutup.

Ketika orangtuanya bertanya apa yang dia lakukan, Xiaobin menjawab dia menghadiri kelas online.

Baca juga: Game Edukasi KBRI London Ajarkan Anak-anak WNI Makna Berbagi

Ibunda Xiaobin menerangkan ke para wartawan, "Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dilakukannya di sana."

Sang ibu kemudian memergoki Xiaobin telah bermain game komputer tanpa henti selama 22 jam sehari.

"Saya melihat percakapan online dengan teman-temannya. Dia mengatakan tidak cukup istirahat dan tidur paling lama 2 jam sehari."

Xiaobin lalu dilarikan ke rumah sakit Nanning pada Maret setelah pingsan di rumahnya.

Xiaobin didiagnosis menderita stroke otak setelah menjalani CT scan. Dia juga tak bisa merasakan lengan serta tangan kirinya.

Baca juga: Bak Adegan Video Game, Warga Moskwa Saksikan Baku Tembak Pakai AK-47 di Siang Bolong

Dr Li seorang spesialis otak di rumah sakit mengatakan, kondisi remaja lelaki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat karena bermain game komputer dan begadang.

Kepada media lokal ia menerangkan, "Alasan utamanya adalah pola tidur dan makannya tidak teratur karena dia tidak sekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya."

"Kurangnya gizi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," lanjut Dr Li dikutip dari Daily Mail.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com