Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Virus Corona di Kota New York Diyakini Lebih dari 10.000 Orang

Kompas.com - 15/04/2020, 14:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal karena virus corona di kota New York, AS, diyakini melebihi 10.000 orang, setelah hampir 4.000 orang yang tak pernah dites dianggap wafat karena wabah.

Departemen kesehatan kota menyatakan, 3.778 orang diduga meninggal karena Covid-19, selain 6.589 yang sudah diumumkan sebelumnya.

Data terbaru itu, yang dirilis pukul 16.00 waktu setempat, membuat korban meninggal karena virus corona di New York mencapai 10.367.

Baca juga: Gubernur New York: Kami Tidak Punya Raja Trump, Kami Punya Presiden Trump

Komisioner kesehatan kota berjuluk Big Apple, Oxiris Barbot, menerangkan tak dipungkiri data tersebut menunjukkan situasi tragis yang mereka alami.

"Tapi, data itu juga membantu kami menentukan skala dan cakupan pandemi, sekaligus membantu dalam keputusan kami," paparnya dikutip AFP Selasa (14/4/2020).

Berdasarkan data itu, seseorang yang tak mempunyai riwayat tes bakal mendapat sertifikat kematian yang mencantumkan dia meninggal karena Covid-19 atau sejenis.

Penyebaran yang terjadi di Negara Bagian New York begitu cepat, di mana hampir setengah dari mortalitas AS tercatat di sana.

Pekan lalu, Wali Kota Bill de Blasio mengakui kemungkinan jumlah kematian sebenarnya lebih tinggi dari yang mereka paparkan.

Dia menjelaskan banyak orang wafat di rumah tak dimasukkan ke dalam kasus positif, meski ada kemungkinan mereka tewas karena virus corona.

Baca juga: Virus Corona Buat New York Kewalahan Urusi Jenazah dan Rumah Sakit Darurat

Jumlah tambahan korban meninggal tersebut diperkirakan terjadi di fasilitas perawatan jangka panjang, atau pun panti jompo.

"Kemungkinan" adanya tambahan dalam kasus kematian menunjukkan betapa kurangnya penyebaran tes untuk menentukan apakah publik terpapar virus.

Sebelum NYC memperbarui total kematian mereka, Negara Bagian New York sudah melaporkan mortalitas karena SARS-Cov-2 hampir 11.000 orang.

Tetapi, kasus infeksi maupun penderita yang masuk rumah sakit mulai menurun, dengan Gubernur Andrew Cuomo menyatakan "yang terburuk sudah lewat".

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins dan situs Worldometers, lebih dari 26.000 orang mengembuskan napas terakhir karena virus corona.

Adapun di seluruh dunia, virus yang pertama terdeteksi di Wuhan, China tersebut sudah menjangkiti lebih dari dua juta orang, dan membunuh 126.000 di antaranya.

Baca juga: 10.000 Orang Meninggal karena Corona, Gubernur New York: Yang Terburuk Sudah Berakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com