KOMPAS.com - Sejumlah konten hoaks bertema penolakan hasil Pemilu 2024 banyak beredar di media sosial, menjelang pengumuman resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Beberapa waktu lalu, beredar unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa massa yang melakukan demonstrasi membakar kendaraan polisi.
Berdasarkan narasi yang disertakan dalam unggahan, aksi pembakaran itu dikaitkan dengan politik.
Dalam konten, disertakan nama Wowo (Prabowo) dan Wiwi (Joko Widodo). Pembakaran juga dikaitkan dengan komunisme dan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Selain itu, unggahan juga disertai dengan narasi kebencian yang membawa isu agama. Padahal, konten itu menyertakan foto dengan konteks yang keliru.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto aslinya memperlihatkan kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019. Kerusuhan terjadi sebagai dampak dari bentrok antara polisi dengan massa yang memprotes hasil Pemilu 2019.
Unggahan itu disertai narasi keliru, sebab seakan-akan peristiwa itu terjadi baru-baru ini.
Simak penjelasannya melalui infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram