Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Mahfud soal Ketimpangan Penguasaan Lahan Sawit

Kompas.com - 12/03/2024, 08:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyampaikan soal ketimpangan penguasaan lahan sawit di Indonesia dalam debat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), pada Minggu (21/1/2024) malam.

Menurut Mahfud, lahan perkebunan sawit seluas 39 hektare dikuasai segelintir pebisnis. Sementara, petani hanya menguasai rata-rata setengah hektare.

"Jadi kalau melihat ketimpangan penguasaan tanah itu memang, coba lihat bisnis sawit itu 39 hektar, hanya segelintir orang di bisnis sawit. Sementara para petani kita sebanyak 17 juta orang itu kalau dirata-rata hanya menguasai setengah hektare,” kata Mahfud.

Bagaimana faktanya?

Menurut kandidat doktor di Global Development Institute, University of Manchester, Sandy Nofyanza, pernyataan Mahfud mengenai ketimpangan lahan penguasaan sawit benar. Namun, angkanya tidak akurat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perusahaan perkebunan sawit menguasai sekitar 8,58 juta hektare atau sekitar 56 persen dari total luas lahan sawit di Indonesia.

Adapun jumlah perusahaan sawit swasta, menurut data Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), hanya 0,07 persen dari total pelaku usaha, tetapi menguasai lahan sebesar 54,52 persen.

Sementara, pelaku usaha perkebunan sawit kecil hanya menggarap sekitar 41,35 persen total kebun sawit di Indonesia. Padahal, jumlah mereka mencapai 99,92 persen dari total pelaku usaha perkebunan sawit.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian BPS 2023, terdapat 2,52 juta Usaha Pertanian Perorangan (UTP) yang menggarap sawit. Jika hasil sensus tersebut dipukul rata, satu UTP menggarap sekitar 2,5 hektare lahan perkebunan sawit.

Simak selengkapnya dalam infografik berikut ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cek Fakta Kompascom (@cekfakta.kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com