KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah unggahan dengan narasi yang menyatakan bahwa China sudah melarang Coca-Cola untuk dikonsumsi oleh manusia.
Menurut narasi dalam unggahan itu, Coca-Cola di China tetap masih dijual. Akan tetapi, minuman bersoda itu akan digunakan untuk cairan pembersih.
Narasi itu menyebutkan, keputusan ini dilakukan karena ada penelitian ilmiah yang memperlihatkan bahwa kandungan minuman itu memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia.
Eksperimen itu bahkan menyatakan bahwa 75 orang tewas dan 150 orang terinfeksi setelah mengonsumsi minuman itu tiga kali sehari selama enam bulan.
Bagaimana faktanya?
Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com memperlihatkan bahwa informasi ini bersumber dari sebuah artikel di media satire asal Rusia, Panorama.
Artikel satire itu diterbitkan Panorama pada 2018. Namun, informasi yang disampaikan itu terus diamplifikasi menjadi misinformasi hingga saat ini.
Simak penjelasannya dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram