KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan pasokan air di Amerika Serikat (AS) telah terkontaminasi virus corona penyebab Covid-19.
Narasi tersebut beredar melalui sebuah video di akun Instagram ini yang diunggah pada 28 Desember 2023.
Berikut narasi yang disematkan pada video berdurasi 90 detik itu:
TINGKAT VIRAL YANG MENGKHAWATIRKAN TERDETEKSI DI PASOKAN AIR
Dalam video tampak seorang pria mengaku sebagai Steve Ram menyebutkan, ada enam tingkat keparahan air limbah yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Desember 2023.
Terdapat data berupa aktivitas virus dalam air limbah yang diteliti. Ia lantas membahas adanya virus corona dalam hasil uji keparahan air limbah.
Padahal, air limbah dan pasokan air minum di AS tidak dapat disamakan.
Sistem Pengawasan Air Limbah Nasional CDC rutin menguji air limbah sehingga dapat membantu menemukan tanda-tanda penyakit menular di suatu komunitas, meskipun orang tersebut tidak menunjukkan gejala.
Data ini memberikan gambaran awal tentang kemungkinan infeksi meningkat atau menurun di suatu wilayah.
Sampel air yang diuji merupakan air limbah dan bukan pasokan air minum.
Namun narasi yang dipakai dalam video menyesatkan karena menggunakan kata pasokan air dan bukan air limbah.
Dilansir Leadstories, Steve Ram mengatakan dia tidak mengatakan soal pasokan air minum. Namun tidak membalas ketika ditanya soal kata "pasokan air" yang dipakai pada judul.
Padahal air yang disebut sebagai "pasokan air" harus memiliki persyaratan dan kualitas tertentu untuk dapat digunakan manusia.
Sementara, tingginya tingkat Covid-19 dalam air limbah tidak mengindikasikan tingginya tingkat Covid-19 dalam air minum yang diolah.
Fakta lain yang penting dicatat adalah virus corona tidak dapat menyebar melalui air minum.
"Covid tidak menyebar melalui air minum. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang bisa tertular Covid-19 melalui air minum, dan faktanya, hal tersebut belum terdeteksi pada air minum," kata Thomas Skinner pejabat humas CDC, Rabu (3/1/2024) dikutip dari Leadstories.
Skinner menambahkan, metode pengolahan air konvensional yang dilakukan di kota-kota di AS seharusnya sudah mampu menghilangkan atau membunuh virus penyebab Covid-19.
Pengolahan air melibatkan penyaringan, desinfeksi, dan metode lain yang menguji kelayakan pasokan air minum di suatu kota.
Skinner menegaskan, informasi yang ada pada Sistem Pengawasan Air Limbah Nasional tidak menunjukkan bahwa ada risiko penularan Covid-19 melalui air minum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.