Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menangkal Informasi Keliru Seputar Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 04/11/2023, 08:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Konten dengan konteks keliru terkait konflik antara Israel dan Palestina membanjiri media sosial. Padahal kejernihan informasi saat situasi perang merupakan hal vital.

Namun, sejumlah konten menggunakan foto dan video di luar konteks untuk menyusun narasi yang dikaitkan dengan konflik di Gaza.

Ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui konteks asli dari konten yang beredar di media sosial.

Dilansir Washington Post, organisasi hak digital Palestina, 7amleh, mencatat ada 19.000 kasus ujaran kebencian dan hasutan kekerasan terhadap warga Palestina dalam bahasa Ibrani sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Direktur Inisiatif Media Literasi Digital MediaWise dari Poynter Institute, memaparkan tiga pertanyaan kunci agar terhindar jebakan hoaks, yaitu:

  • Siapa penyebar informasinya?
  • Apa buktinya?
  • Apa yang sumber lain katakan?

Untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.

Lateral reading

Stanford History Education Group memperkenalkan metode lateral reading sebagai langkah untuk menghindari hoaks.

Metodenya, yakni memastikan kredibilitas sumber informasi. Jangan langsung memercayai informasi soal konflik Israel dan Palestina di media sosial.

Gunakan mesin pencari, seperti Google, Yandex, Bing dan sejenisnya, lalu ketik kata kunci dari informasi yang didapat di media sosial.

Buka beberapa situs web yang memberitakan kata kunci tersebut, lalu bandingkan seberapa kontras informasi di media sosial dan media kredibel.

Tidak ada yang bertanggung jawab atas sebaran informasi keliru di media sosial. Sementara, media kredibel mencantumkan sumber yang jelas dan dapat diandalkan, termasuk dalam memilih narasumber.

Ada banyak narasumber yang mengeklaim diri sebagai pakar geopolitik Timur Tengah. Mereka bicara banyak hal soal konflik di Gaza.

Namun, sebelum memercayai seluruh pernyataannya di media, penting untuk mengetahui nama lengkap, organisasi, afiliasi, sampai riwayat pendidikannya.

Rekam Jejak narasumber dapat membantu mengukur seberapa valid pendapatnya.

Mencari bukti

Konten hoaks yang beredar banyak memakai foto dan video dengan konteks keliru.

Meski konten di media sosial tampak meyakinkan, tetapi bisa jadi itu adalah materi lama atau peristiwa di lokasi berbeda.

Sejumlah platform mesin pencari telah menyediakan fitur reverse image search agar warganet mampu menelusuri konteks konten yang beredar di internet.

Misalnya, kita dapat memasukkan foto atau tangkapan layar video ke Google Lens dan Yandex Images untuk mengetahui rekam jejak konten yang beredar.

Cara lain untuk mengetahui kebenaran konten yang beredar di media sosial adalah mengeceknya melalui situs-situs pemeriksa fakta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com