Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Petugas KPPS Pemilu 2019 Meninggal karena Diracun PKI

Kompas.com - 06/10/2023, 15:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, banyak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang meninggal karena diracun oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Seperti diberitakan Kompas.com, berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Pemilu 2019 terdapat 894 petugas KPPS yang meninggal dan 5.175 petugas mengalami sakit.

Narasi yang beredar

Narasi soal petugas KPPS pada Pemilu 2019 yang meninggal karena diracun PKI muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan video mengenai ratusan petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2019. Kemudian dalam video tersebut diberikan keterangan demikian:

HATI2 PEMILU 2024 JANGAN SAMPAI TERULANG. DI PEMILU 2019 ORANG KPPS DIRACUN PKI.

 

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut petugas KPPS di Pemilu 2019 meninggal karena diracun PKI Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut petugas KPPS di Pemilu 2019 meninggal karena diracun PKI

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang beredar merupakan gabungan dua klip dari kanal YouTube Kompas TV ini dan iNews TV ini.

Dalam video utuhnya, klip di kanal YouTube Kompas TV membahas pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

IDI menyebutkan, petugas KPPS yang meninggal dipicu karena penyakit yang sebelumnya telah diderita, seperti jantung dan saraf. Namun, menurut IDI diperlukan penelitian mendalam untuk mengetahui penyebab kematian para petugas KPPS. 

Kemudian, klip di kanal YouTube iNews TV membahas soal puluhan dokter yang menuntut pemerintah melakukan otopsi dan investigasi terkait kematian ratusan petugas KPPS pada Pemilu 2019.

Dikutip dari Kompas.id, berdasarkan hasil kajian tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), ditemukan fakta bahwa petugas KPPS meninggal bukan karena diracun seperti isu yang banyak beredar. Namun, karena adanya riwayat penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke. 

Menurut koordinator peneliti UGM, Abdul Gaffar Karim, dampak beban kerja yang terlalu tinggi dan riwayat penyakit sebelumnya menjadi penyebab atau meningkatkan risiko terjadinya kematian. 

Kesimpulan

Narasi soal petugas KPPS pada Pemilu 2019 yang meninggal karena diracun PKI adalah hoaks. Video yang beredar merupakan gabungan dua klip yang tidak terkait dengan narasi tersebut. 

Adapun berdasarkan hasil penelitian tim peneliti UGM, petugas KPPS meninggal bukan karena diracun, namun ada riwayat penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com